Setelah aksi penyanderaan selama enam jam, seorang laki-laki Mesir yang membajak pesawat penumpang EgyptAir dan memaksa melakukan pendaratan di Siprus, ditangkap hari Selasa (29/3).
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 55 orang bisa diselamatkan tanpa cedera sebelum laki-laki itu menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang di bandara Larnaca – di bagian selatan Siprus.
“Pembajak baru saja ditangkap, seluruh penumpang aman dan selamat”, ujar juru bicara pemerintah Siprus Nikos Christodoulides melalui Twitter.
Pejabat-pejabat Mesir dan Siprus mengatakan insiden itu tidak terkait teror. Mereka menggambarkan laki-laki – yang diidentifikasi sebagai Seif el-Din Mustafa – sebagai sosok yang mentalnya tidak stabil.
Motifnya juga belum jelas. Beberapa laporan mengatakan pembajak menuntut untuk bertemu mantan istrinya yang tinggal di Siprus. Beberapa laporan lainnya mengatakan ia ingin bertemu pejabat-pejabat Uni Eropa. Lainnya mengatakan ia mengeluhkan tentang kondisi tahanan politik perempuan di Mesir.
Presiden Siprus Nicos Anastasiades sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa motif pembajak itu adalah urusan pribadi. "Selalu (berkaitan) tentang perempuan," ujar Anastasiades.
Pejabat-pejabat Mesir pertama kali melaporkan bahwa pembajak mengancam untuk meledakkan sabuk yang dipenuhi bahan peledak yang dikenakannya. Ketika pembajakan terjadi, pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Iskandariah menuju ke Kairo. Beberapa laporan lain mengatakan sabuk yang katanya dipenuhi bahan peledak itu palsu. [em]