Warga Thailand memperingati satu tahun wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej dengan upacara kusuk dan penghormatan-penghormatan yang dilakukan secara pribadi pada Jumat (12/10), sebelum puncak upacara pemakaman akhir bulan ini yang akan berlangsung lima hari.
Upacara peringatan resmi untuk Raja Bhumibol diadakan di Rumah Sakit Siriraj, tempat dia wafat, di kantor Perdana Menteri -- Government House dan di istana kerajaan. Namun, banyak warga memberikan penghormatan di jalan-jalan, di pasar-pasar, dan di kuil-kuil, berlutut di hadapan para biarawan Buddha berjubah oranye untuk melakukan ritual keagamaan.
"Anda melihat pencapaiannya (Bhumibol) di TV, tapi sekarang setelah dia wafat, kami belajar tentang banyak hal yang sudah dia lakukan untuk negara ini,” kata Panicha Nuapho yang menempuh perjalanan 330 kilometer ke Bangkok, dari sebuah provinsi di utara untuk memberikan penghormatan di Rumah Saki Siriraj. “Ini ucapan perpisahan saya yang terakhir,” kata perempuan berusia 66 tahun sambil menangis.
Di luar gedung rumah sakit, para pelayat memakai pakaian hitam menawarkan sumbangan kepada prosesi panjang biarawan Buddha dan ribuan lainnya yang memenuhi halaman rumah sakit, bergabung dengan para perawat dan dokter-dokter untuk berdoa. Mereka mengikuti lantunan doa-doa yang dikumandangkan para biarawan melalui pengeras suara.
Kematian Bhumibol pada usia 88 tahun setelah tujuh dasawarsa bertahta, memicu duka cita dari seluruh negeri dan masa berduka selama setahun yang akan berpuncak dengan upacara kremasi pada 26 Oktober. Lebih dari 12 juta orang atau seperlima dari populasi Thailand, telah mengunjungi ruang tahta kerajaan tempat jenazah raja disemayamkan selama setahun terakhir.
Pemerintah militer Thailand telah meminta warga untuk mengheningkan cipta selama 89 detik pada Jumat pukul 3.52 sore waktu setempat, menandai waktu Raja Bhumibol secara resmi dinyatakan meninggal. Menurut budaya Thailand, ini adalah tahun ke 89 Bhumibol.
Pada waktu yang sama, sembilan gajah yang dilumuri bedak putih, akan berlutut bersama para pawangnya untuk mengenang Bhumibol di ibu kota tua kerajaan Ayutthaya, di luar Kota Bangkok.
Putranya, Raja Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarankun, berlutut dihadapan potret mendiang raja dan Ratu Sirikit di Istana Dusit dan diharapkan akan memimpin upcara pada Jumat dan Sabtu ini. Banyak warga memenuhi lokasi istana dan meninggalkan bunga-bunga di bawah potret raja Bhumibol. [fw/au]