AstraZeneca, Rabu (2/6), menyatakan akan segera mengirim ke Thailand 1,8 juta dosis vaksin COVID-19-nya yang diproduksi perusahaan milik raja Thailand, di tengah-tengah kecemasan terkait pasokan vaksin menjelang program imunisasi massal yang dijadwalkan dimulai pekan depan.
Thailand memiliki 6 juta dosis vaksin AstraZeneca, dari 61 juta dosis yang dipesan, yang akan diproduksi secara lokal oleh Siam Bioscience, perusahaan milik raja Thailand yang baru pertama kali membuat vaksin.
Negara di Asia Tenggara itu sedang berjuang keras untuk membendung wabah COVID-19 terkini yang paling banyak menewaskan korban. Pihak berwenang telah bergegas untuk mendapatkan vaksin dari lebih banyak lagi produsen, disertai pesan beragam mengenai bagaimana vaksinasi massal akan dilakukan.
Pertanyaan mengenai bagaimana Siam Bioscience memenuhi target produksi merupakan pertanyaan yang sensitif karena Raja Maha Vajiralongkorn adalah pemilik tunggal perusahaan itu. Menghina keluarga kerajaan Thailand merupakan suatu kejahatan yang diancam hukuman hingga 15 tahun penjara.
Siam Bioscience belum menjawab pertanyaan dari Reuters mengenai target produksinya.
AstraZeneca mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan itu akan mulai mengirim vaksin buatan Thailand ke negara-negara Asia Tenggara lainnya "dalam beberapa pekan mendatang.” [uh/ab]