Thailand melaporkan tidak ada kasus baru virus corona pada hari Rabu, sementara pemerintah bersiap-siap untuk melonggarkan lebih jauh pembatasan-pembatasan karena penutupan wilayah di negara itu.
Ini adalah tonggak penting pertama, tanpa virus corona, yang pertama sejak awal Maret. Pemerintah mendesak masyarakat untuk terus menggunakan masker apabila bepergian ke tempat-tempat umum dan akan bersidang pada hari Jumat untuk memutuskan tentang langkah-langkah pelonggaran tambahan seperti mengizinkan pusat-pusat perbelanjaan dibuka kembali.
Dewan Kesehatan Umum Meksiko telah mengklasifikasikan industri konstruksi, pertambangan dan otomotif sebagai “aktivitas esensial,” yang berarti mereka akan diizinkan beroperasi sementara kegiatan bisnis lain masih tetap dalam pembatasan karena lockdown.
Langkah ini diambil menjelang pengumuman Presiden Andrés Manuel López Obrador yang diperkirakan disampaikan pada hari Rabu mengenai rencananya untuk secara bertahap memulai kembali aktivitas ekonomi di Meksiko. Kementerian kesehatan negara itu telah melaporkan 38 ribu kasus terkonfirmasi dan lebih dari 3.900 kematian akibat virus corona.
Meskipun banyak negara, khususnya di Eropa, mulai mengizinkan bisnis mulai dibuka kembali, para pejabat kesehatan masih tetap berhati-hati terkait risiko bertindak terlalu cepat yang memungkinkan penularan virus terjadi lagi.
Pakar penyakit menular terkemuka Amerika, Dr. Anthony Fauci, menyampaikan kepada sebuah komite di Senat bahwa ia khawatir apabila negara bagian-negara bagian melewatkan tahap-tahap seperti menunggu penurunan jumlah kasus terkonfirmasi selama dua pekan sebelum memulai kembali aktivitas, “kita akan mulai melihat sedikit kenaikan yang mungkin bisa berubah menjadi wabah.”
“Kalau Anda pikir kita telah sepenuhnya terkendali, kita tidak demikian,” kata Fauci kepada para legislator. “Jika Anda melihat dinamika wabah, kita melihat berkurangnya pasien yang dirawat inap dan penularan di beberapa tempat, seperti di Kota New York, yang telah melandai dan mulai menurun, New Orleans, Tetapi di beberapa bagian lain negara, kita melihat ada lonjakan.”
Amerika Serikat melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi paling banyak di dunia, disusul oleh Rusia, yang melihat adanya lonjakan kasus, termasuk laporan lebih dari 10 ribu kasus baru lagi pada hari Rabu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Selasa (12/5) mengumumkan bahwa ia terjangkit virus corona. PM Rusia Mikhail Mishustin harus melepaskan tugas-tugasnya dua pekan silam setelah didiagnosis dengan COVID-19. Presiden Vladimir Putin melakukan semua komunikasinya melalui tautan video dari tempat peristirahatan resminya di luar kota Moskow.
Menurut data Johns Hopkins University, di seluruh dunia ada sekitar 4,3 juta kasus terkonfirmasi dan 292 ribu kematian akibat virus corona. [uh/ab]