Parlemen Thailand hari Minggu (31/5) menyetujui hampir $60 miliar paket bantuan, dana tunai terbesar di negara kerajaan itu untuk menghidupkan kembali perekonomian yang terpukul akibat pandemi virus corona. Paket bernilai 1,9 triliyun baht (sekitar $59,7 miliar) akan menjadi pendorong yang sangat dperlukan bagi negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, yang diperkirakan akan menurun 6 sampai 7 persen pada tahun ini.
Sekitar $17,3 miliar dari paket itu akan diberikan sebagai bantuan untuk petani dan pekerja informal seperti pedagang kaki lima dan mereka yang bekerja di panti pijat dan bar yang tidak mendapat penghasilan selama pandemi ini.
Paket bantuan ini juga akan menyediakan dana untuk menstabilkan pasar dan meningkatkan daya beli, serta $1,4 miliar untuk "persiapan layanan kesehatan", kata pemerintah, tanpa merinci lebih lanjut tentang bagaimana dana itu akan dibagikan.
Jumlah penularan virus telah menurun dalam beberapa minggu terakhir di Thailand, dan pada hari Minggu tercatat hanya ada empat penularan baru. Tetapi ekonomi yang bergantung pada pariwisata yang tersendat oleh penghentian perjalanan internasional itu, telah terpukul, dan lebih dari 20 juta orang telah mendaftar untuk mendapat bantuan tunai pemerintah sebesar 5.000 baht (sekitar Rp 2,3 juta). [ps/ii]