Thailand, Jumat (12/3), menunda penggunaan vaksin AstraZeneca. Keputusan itu diambil menyusul langkah beberapa negara Eropa yang menangguhkan untuk sementara pemanfaatan vaksin tersebut setelah muncul laporan bahwa vaksin itu mengakibatkan penggumpalan darah.
Acara publisitas Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menerima vaksin AstraZeneca, yang melibatkan puluhan media, dibatalkan kurang dari satu jam sebelum waktu yang dijadwalkan.
Sebagai gantinya, sejumlah pejabat kesehatan mengadakan konferensi pers darurat yang menjelaskan alasan penundaan yang disebabkan oleh keputusan yang dibuat Rabu (10/3) oleh Denmark, Austria dan beberapa negara lain untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca.
Profesor Yong Poovorawan, Kepala Pusat Keunggulan dalam Virologi Klinis dan penasihat program vaksinasi Thailand, mengatakan penundaan tersebut dilakukan untuk menunggu hasil penyelidikan penyebab efek samping yang dilaporkan. Menurutnya, penundaan itu tidak akan berdampak besar pada rencana program vaksinasi negara itu.
Thailand memulai program vaksinasi bulan lalu dengan 200 ribu dosis vaksin Sinovac buatan China. [ab/uh]