Hari Sabtu (26/3), tiga negara bagian di wilayah barat Amerika Serikat, yakni Alaska, Hawaii dan Washington, mengadakan pemungutan suara Partai Demokrat untuk memilih calon presiden menjelang kovensi Partai Demokrat.
Mantan menteri luar negeri Amerika Hillary Clinton adalah kandidat terkuat dengan keunggulan besar dalam jumlah delegasi, tetapi Senator dari Vermont Bernie Sanders tidak mau menghentikan usahanya menjadi calon presiden dan di sebagian daerah ia adalah lawan yang tangguh bagi Clinton.
Clinton, dalam pidatonya hari Rabu setelah serangan maut di Brussels, menarget kandidat calon presiden dari partai Republik Donald Trump dan Ted Cruz dan apa yang disebutnya kebijakan luar negeri yang gegabah.
“Kita perlu mengandalkan apa yang benar-benar dapat berhasil bukan mengeluarkan ucapan ancaman lantang yang menjauhkan mitra-mitra kita dan tidak membuat kita lebih aman,” kata Clinton.
Sanders, yang sangat populer dengan generasi millennial atau yang lahir awal tahun 1980-an sampai tahun 2000 dan pemilih pertama kalinya, telah mengatakan, “Kita membutuhkan revolusi politik.”
Para analis mengatakan ketiga pemungutan suara hari ini kemungkinkan akan menguntungkan Sanders karena pemungutan suara para aktivis partai atau kaukus cenderung mendatangkan kaum Demokrat liberal yang paling aktif. Disamping itu, Sanders sangat digemari pemilih yang masih muda, yang menjadi kunci terpilihnya Presiden Barack Obama dua kali.
Clinton masih membutuhkan 672 delegasi utuk menjadi calon presiden dari partai Demokrat. Sanders membutuhkan lebih dari dua kali lipat jumlah itu, dan 142 delegasi diperebutkan hari ini, untuk mencapai sasaran 2.383 delegasi. [gp]