Tiga orang pembom bunuh diri yang bersenjata berat hari Minggu (17/12) menyerang sebuah gereja yang ramai di Quetta, Pakistan barat-daya, dan menewaskan paling sedikit 9 orang jemaat dari masyarakat minoritas Kristen.
Para pejabat dan dokter mengatakan perempuan dan anak-anak termasuk di antara korban serangan terhadap gereja Methodis Bethel Memorial yang terletak di bagian tengah kota itu yang pengamanannya tinggi.
Para saksi mengatakan dua orang penyerang ingin memasuki gedung utama dimana kira-kira 400 jemaat menghadiri kebaktian Minggu, tetapi polisi pengawal di gerbang utama melawan penyerang, yang menewaskan salah seorang dari mereka danmenyebabkan penyerang kedua meledakkan dirinya di luar gedung. Ledakan itu menewaskan seorang pengawal keamanan, kata polisi.
Kepala kepolisian provinsi, Inspektur Jenderal Moazzam Ansari, mengatakan kepada para wartawan tersangka orang bersenjata yang ketiga berhasil melarikan diri ke daerah penduduk di dekatnya ketika terjadi tembak-menembak dan operasi sedang dilakukan untuk memburunya.
Ansari mengatakan jumlah yang tewas tadinya dapat jauh lebih tinggi sekiranya polisi pengawal yang bertugas tidak menghentikan pembom memasuki ruang gereja.
Video yang diperoleh VOA pasca serangan menunjukkan kehancuran akibat ledakan di dalam ruang berdoa.
Sebuah pohon Natal dengan lampu-lampu hiasan dekat tumpahan darah dikelilingi kaca jendela yang pecah, kursi-kursi dan bangku dan peralatan musik yang terbalik. Bagian-bagian tubuh seorang pelaku ledakan juga dapat kelihatan di dekatnya.
ISIS telah mengaku melakukan serangan itu. [gp]