Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tiga orang meninggal dunia akibat gempa 6,4 SR yang mengguncang Lombok, Bali, dan Sumbawa pada Minggu (29/7).
Sutopo mengatakan dalam siaran pers, selain korban meninggal dunia sebanyak 12 orang luka-luka dan puluhan bangunan rusak.
Rinciannya, satu orang meninggal dunia dan 7 orang luka di Kecamatan Sembalun. Di Kecamatan Sambelia terdapat 1 orang meninggal dunia, di Kecamatan Bayan Elen terdapat 1 orang meninggal dunia dan 5 orang luka berat. Korban meninggal dan luka akibat tertimpa oleh bangunan yang roboh.
Gempa susulan juga masih berlangsung dengan intensitas lebih kecil. Hingga pukul 08.09 WIB telah terjadi 43 gempa susulan dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 SR.
Gempa dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar dan beberapa wilayah di Bali.
Masyarakat dan wisatawan di Bali juga merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga keras. Banyak warga dan wisatawan yang segera keluar rumah dan bangunan untuk mengantisipasi dampak gempa.
BNPB masih terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPBD Bali dan BPBD kabupaten/kota untuk mendata korban dan kerusakan.
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan lainnya masih melakukan penanganan darurat dengan fokus utama, yaitu evakuasi, pertolongan dan penyelamatan korban. Beberapa korban masih dirawat di puskesmas. [ft/al]