Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson hari Selasa (1/8) mengatakan kepada Korea Utara, “Amerika bukan musuh anda,” sambil Gedung Putih terus mempertimbangkan segala opsi untuk menghentikan program misil balistik dan senjata nuklir negara itu.
Ketika berbicara pada wartawan di Departemen Luar Negeri hari Selasa, Tillerson mengatakan, “Amerika tidak akan berusaha mengganti rezim di Korea Utara. Kami tidak akan mengusahakan runtuhnya rezim itu, dan kami tidak akan mengusahakan dipercepatnya penyatuan Semenanjung Korea. Kami juga tidak mencari-cari alasan untuk mengirim pasukan kami melewati Garis Lintang 38 derajat.”
Walaupun menyebut adanya “ancaman yang tidak bisa diterima” oleh Amerika, Menteri Tillerson mengatakan, “kami berharap mereka bisa mengerti bahwa kami akan lebih senang berunding dan mengadakan dialog dengan mereka.”
Tapi kesabaran para anggota Kongres Amerika semakin menipis. Kata senator Lindsay Graham dari Partai Republik, “perang dengan Korea Utara akan menghancurkan kawasan itu, tapi mungkin hanya itu yang bisa menghentikan program misilnya.”
Kata Graham dalam wawancara televisi dengan stasiun NBC, Presiden Trump mengatakan padanya bahwa “akan terjadi perang dengan Korea Utara kalau mereka terus berusaha menyerang Amerika dengan misil balistik antar benua.”
Kata Graham mengutip Presiden Trump lagi “kalau ribuan orang harus mati, mereka adalah warga Korea Utara.” (ii)