Menteri LN Amerika, Rex Tillerson bertemu di Washington pada hari Selasa dengan menteri luar negeri Qatar, tiga minggu setelah Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya memberlakukan embargo perdagangan dan diplomatik terhadap sekutu Amerika yang kaya minyak itu.
Pertemuan Menlu Tillerson dengan Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, berlangsung beberapa hari setelah Qatar menolak tuntutan yang diajukan Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab untuk mencabut sanksi mereka terhadap negara kerajaan kecil di Jazirah Arab itu.
Keempat negara Arab tersebut mengatakan, mereka tidak akan memulihkan hubungan sampai Qatar memenuhi 13 tuntutan, di antaranya menjauhkan hubungannya dengan Iran dan menutup kantor berita Al Jazeera yang didanai Qatar.
Kelompok pimpinan Saudi menghentikan semua hubungan setelah menuduh Qatar mendukung kelompok ekstremis dan mendestabilisasi wilayah tersebut.
Qatar membantah semua tuduhan itu. Tillerson meminta dialog di antara negara-negara Teluk sebagai cara terbaik untuk mencoba mencapai penyelesaian diplomatik atas perselisihan mereka.
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert baru-baru ini mempertanyakan apakah dugaan dukungan Qatar terhadap kelompok teroris adalah alasan sebenarnya bagi embargo tersebut.
Selain memutuskan hubungan diplomatik, keempat negara telah menutup wilayah udara mereka bagi maskapai penerbangan Qatar dan menutup satu-satunya perbatasan darat, rute penting untuk impor makanan.
Tillerson ditugaskan untuk menyeimbangkan kepentingan AS di Arab Saudi dan Qatar, khususnya pemerintahan Trump berharap untuk menutup kesepakatan bisnis dan investasi dengan Saudi senilai lebih dari $ 350 miliar, sementara pangkalan militer AS terbesar Al Udeid Air Base, berada di Qatar. [ps/al]