Tim robotik dari seluruh dunia menujukkan kemampuan robot rancangan mereka dalam kompetisi robotik internasional, FIRST Global Challenge 2017, yang berlangsung di Washington, DC, tanggal 17 hingga 18 Juli.
Kompetisi ini diikuti tim robotik yang terdiri dari siswa-siswi SMA dari sekitar 160 negara. Indonesia mengirim tim robotik Madrasah Aliyah TechnoNatura dari Depok, Jawa Barat.
“Prosesnya itu dua setengah bulan riset, dan satu bulan untuk merancang robot ini,” ujar Hisham dari tim robotik Indonesia. “Tim kami ada 10 siswa dan tiga guru, dibagi jadi tiga – tim software, hardware dan media.”
Bertemakan kerja sama internasional guna memecahkan krisis air bersih, robot rancangan peserta ditugaskan mengumpulkan, mengangkut dan meletakkan bola-bola – yang merupakan lambang air bersih – ke tujuan.
Robot tim Indonesia berkompetisi melawan robot-robot milik tim negara lain dalam enam ronde selama dua hari.
Kerja keras tim robotik Indonesia pun terbayarkan. Robot tim Indonesia memiliki keunggulan dalam fungsinya yang membuahkan medali perak untuk kategori “Inovasi Teknik Terbaik,” juga mendapat pujian dari juri dan anggota tim lainnya.
“Tim Indonesia sangat bagus, mereka menggunakan semua perangkat dan fitur-fitur. Mereka memiliki keunikan, dan rancangan robot mereka punya fitur mekanisme melontarkan bola. Mereka menarik perhatian kami,” ucap Robert Dudek, salah satu juri FIRST Global Challenge.
Steven, anggota tim Belanda, juga ikut memuji desain fitur melontarkan bola milik tim Indonesia.
Ketua dan mentor tim robotik Indonesia pun tidak bisa meredam kebahagian atas pencapaian ini.
“Kita selalu percaya bisa menang, tapi untuk mendengarnya sendiri, itu kaget sekali. Alhamdulillah,” kata Radid, ketua tim robotik Indonesia.
“Terus terang kita sedikit surprised dengan kemenangan ini. Karena seperti yang teman-teman tahu, persiapan kita sangat mepet. Bahkan di hari-hari akhir kita harus melakukan
tweaking terhadap robot kita,” sambung mentor tim Indonesia Tras Rustamaji. “Tapi, Alhamdulillah, akhirnya kita terpilih sebagai pemenang.”
Sementara itu, dalam kategori “Pengumpulan Poin Keseluruhan,” medali emas diraih tim Uni Eropa, perak direbut tim Polandia dan perunggu jatuh ke tim Armenia.
Pihak penyelenggara kompetisi FIRST Global Challenge punya visi luas untuk perlombaan ini.
“Tujuan kami adalah membantu menciptakan jaringan global para siswa-siswi yang memahami teknologi, menghargai nilai dan kekuatan teknologi untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih baik dan untuk memecahkan berbagai masalah di dunia.
Dunia membutuhkan anak-anak ini, bukan hanya murid laki-laki atau segelintir anak-anak dari negara-negara maju, tapi justru anak-anak dari seluruh dunia. Terutama murid perempuan untuk mencintai teknologi dari awal, menyukai teknologi dan bersemangat bahwa teknologi dapat membuka jalan bagi karir mereka,” ujar Dean Kamen, pendiri dan presiden FIRST Global.
Ini adalah pertama kalinya kompetisi robotik FIRST Global Challenge diselenggarakan dalam skala internasional.
Tahun depan, kompetisi ini akan berlangsung di kota Mexico City, Mexico.