Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (1/9) mengatakan pertempuran hebat berlanjut di Ukraina Selatan, yang mencakup gempuran artileri di distrik Enerhodar, di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia. PLTN itu sedang diinspeksi para pakar nuklir PBB.
Kementerian juga menyatakan bahwa latihan strategis bersama Rusia seperti Vostok 22 yang dimulai hari Kamis “telah gagal mempertahankan kemampuan militer untuk melakukan operasi rumit berskala besar. Kegiatan semacam itu telah “diskenariokan dengan ketat, tidak mendorong inisiatif, dan semata-mata bertujuan untuk membuat terkesan para pemimpin Rusia dan masyarakat internasional.”
Tim pakar nuklir dari Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) menyelesaikan kunjungan pertamanya untuk memeriksa keamanan dan keselamatan PLTN Zaporizhzhia hari Kamis, meskipun pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina berkecamuk di dekat fasilitas itu. Para pakar melanjutkan kegiatan mereka pada hari Jumat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato hariannya pada Kamis malam mengatakan, “Ukraina melakukan semuanya untuk membuat misi ini terwujud. Tetapi sayangnya penjajah berusaha untuk mengubah misi IAEA yang sangat diperlukan ini menjadi kunjungan yang sia-sia. Saya yakin ini seharusnya dapat dicegah.”
Dirjen IAEA Rafael Grossi, yang memimpin kelompok inspektur beranggotakan 14 orang itu, Kamis mengatakan kepada wartawan bahwa organisasinya “membangun kehadiran yang berkelanjutan” di fasilitas nuklir terbesar Eropa itu. Ia mengatakan “jelas” bahwa “integritas fisik” PLTN Zaporizhzhia “telah dilanggar beberapa kali.”
Grossi menambahkan, “Saya khawatir, saya cemas dan saya akan terus khawatir mengenai PLTN ini.”
Tim inspektur PBB tiba di lokasi itu pada Kamis meskipun Grossi mengatakan ada “aktivitas militer yang meningkat.” Serangan di dekat PLTN itu memaksa ditutupnya salah satu reaktor nuklir di sana sebelum para inspektur tiba. Tetapi Grossi mengatakan, “Dengan menimbang pro dan kontranya dan karena telah sampai sejauh ini, kami tidak akan berhenti.”
“Kami memiliki misi sangat penting yang harus dicapai,” ujarnya seraya menambahkan, “Kami akan segera mulai menilai situasi keamanan dan keselamatan di PLTN.” [uh/ab]
Forum