Tim jaksa PBB sedang mengusahakan dua sidang peradilan terpisah bagi bekas pemimpin militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic, dalam upaya mempercepat peradilan dan memastikan sebuah vonis dijatuhkan kepada tersangka penjahat perang yang kian menua itu.
Jaksa utama bagi peradilan kejahatan perang PBB bagi bekas negara Yugoslavia itu mengatakan, Mladic pertama kali harus diadili atas perannya dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995, di mana 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim dibunuh.
Mladic kemudian akan diadili atas tuduhan-tuduhan lain pula, termasuk pengepungan ibukota Bosnia, Sarajevo, selama 44 bulan di mana 1o ribu orang tewas.
Tim jaksa PBB menyatakan keprihatinan Rabu ini, bahwa kesehatan Mladic akan memburuk sebelum sebuah peradilan menyeluruh selesai.
Mladic ditahan di Serbia dalam bulan Mei setelah buron selama 16 tahun. Selama penampilan pertamanya dalam sidang bulan Juni lalu, Mladic menyebut dirinya “sakit parah."
Bulan lalu, Mladic tampil di Den Haag untuk menghadapi dakwaan telah melakukan kejahatan perang, tetapi kemudian dikeluarkan setelah mengacaukan sidang. Seorang hakim memasukkan pernyataan "tidak bersalah" terhadap ke-11 dakwaan terhadapnya.