Tim pemulihan memasuki tambang batu bara di Selandia Baru untuk pertama kalinya, sejak 29 pekerja tewas dalam ledakan pada 2010. Keluarga para korban menyaksikan acara simbolis memasuki kembali tambang Pike River. Setiap bukti yang megarah pada penyebab ledakan akan diserahkan kepada polisi.
Dua puluh sembilan orang tewas setelah ledakan di tambang Pike River pada November 2010. Jasad para korban tidak pernah dibawa keluar tambang.
Badan Pemulihan Bencana Pike River mengatakan keluarga korban bersorak ketika tim spesialis keluar dari tambang setelah berada di dalam untuk pertama kalinya sejak hampir sembilan tahun lalu tragedi itu. Pekerjaan selama berbulan-bulan menanti para pakar pemulihan bencana.
Acara masuk kembali ke tambang itu merupakan acara sederhana bagi para keluarga korban setelah mereka sebelumnya meminta privasi.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, “Atas permintaan keluarga, kita menyerahkan kepada badan pemulihan untuk mengumumkan dan kemudian mengatur tempat dimana mereka mengangkat bagian beton terakhir, simbol masuk kembali ke tambang. Kita biarkan mereka mengaturnya. Karena simbolis saya kira wajar saya menyerahkannya pada keluarga."
Badan Pemulihan Bencana Pike River memerlukan waktu satu tahun mempersiapkan untuk masuk kembali ke tambang itu.
Misi sebelumnya untuk kembali memasuki tambang South Island itu tertunda. Upaya paling akhir, dua minggu lalu dibatalkan setelah kadar oksigen yang tidak biasa terdeteksi.
Pemerintah Selandia Baru dilaporkan menghabiskan 23,5 juta dolar untuk memasuki kembali tambang itu dan menyelidiki apa yang terjadi pada hari yang mengerikan itu. Para kerabat korban diberitahu oleh pemerintah sebelumnya bahwa upaya untuk masuk kembali mengambil mayat para penambang terlalu berbahaya.
Penyelidikan menemukan sistem keselamatan di tambang itu tidak memadai dan laporan-laporan mengenai tingkat gas metana yang berlebihan "tidak diindahkan."
Sebagian besar korban adalah warga Selandia Baru bersama yang lainnya dari Australia dan Inggris. Bencana pertambangan pada 2010 merupakan yang terburuk di Selandia Baru dalam hampir satu abad. (my)