Petugas penyelamat di Turki menggali tumpukan puing-puing hari Senin, untuk mencari korban selamat akibat gempa bumi hari Minggu, yang menurut para pejabat telah menewaskan lebih dari 260 orang dan melukai sedikitnya 1.300 orang.
Kantor berita Turki Anatolia melaporkan seorang lelaki dikeluarkan dari bangunan yang ambruk setelah ia berusaha menelpon polisi dari ponselnya.
Para pejabat mengatakan gempa berkekuatan 7,2 di dekat perbatasan Turki dengan Iran menimbulkan kerusakan paling parah di kota Ercis, sekitar 90 kilometer sebelah utara kota Van. Jumlah korban tewas akibat gempa diperkirakan akan bertambah.
Ratusan petugas SAR bekerja sepanjang malam dengan peralatan berat untuk mengangkat lempengan-lempengan beton yang ambruk, dengan harapan dapat menemukan korban yang selamat. Pemerintah menyatakan puluhan bangunan besar ambruk akibat gempa.
Gempa itu memutuskan aliran listrik dan air di beberapa kawasan. Lebih dari seratus gempa susulan telah mengguncang kawasan itu, termasuk di antaranya yang berkekuatan 6,1.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi kawasan itu hari Minggu. Ia mengatakan rumah-rumah berdinding bata dari lumpur di desa-desa sekitar semuanya rata dengan tanah.
Para pemimpin dunia mengirim ucapan belasungkawa dan menawarkan bantuan untuk Turki. Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Armenia Serzh Sarkisian bersama-sama menelpon Presiden Turki Abdullah Gul untuk menyampaikan ucapan simpati mereka.
Banyak negara, termasuk Amerika dan Israel, telah menawarkan bantuan. Presiden Amerika Barack Obama hari Minggu mengatakan Amerika akan membantu Turki pada masa-masa sulit sekarang ini.
Tetapi Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya mampu mengatasi kebutuhan kemanusiaan sendiri. Ia mengunjungi kawasan itu Minggu malam, dan TV pemerintah mengatakan pemerintahnya mengadakan rapat kabinet darurat hari Senin.