Jarang terjadi bahwa seorang pensiunan guru ilmu sosial di SMA berhasil mencapai posisi teratas dalam politik AS, namun ini terjadi pada Tim Walz, gubernur Minnesota yang lugas dan dipilih oleh Wakil Presiden Kamala Harris pada hari Selasa (6/8) untuk menjadi calon wakil presidennya dalam pemilu presiden AS bulan November.
Walz membuat dirinya disukai oleh para pendukung Partai Demokrat dengan mencap lawan Harris dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, dan pasangan wakil presidennya JD Vance, sebagai orang “aneh,” dan menggambarkan mereka sebagai orang yang tidak layak untuk memerintah negara selama empat tahun lagi mulai Januari 2025.
Trump “tidak akan tertawa kecuali ia sedang menertawakan seseorang,” kata Walz baru-baru ini. Namun meskipun Walz memperoleh dukungan dari sayap Partai Demokrat yang lebih liberal dan progresif selama 12 tahun menjabat sebagai anggota Kongres di DPR AS dan lima tahun lebih sebagai gubernur Minnesota, ia adalah sosok yang tidak dikenal dan belum teruji di panggung politik nasional AS.
Jajak pendapat NPR/PBS News/Marist pada bulan Agustus menunjukkan, sebagian besar orang Amerika, termasuk sebagian besar anggota Partai Demokrat sendiri tidak berpendapat positif atau negatif tentang Walz, terutama karena mereka hampir tidak mengenalnya.
Sekitar tujuh dari 10 orang dewasa dan pemilih terdaftar yang disurvei dalam jajak pendapat nasional mengatakan, mereka “tidak yakin” apakah mereka pernah mendengar atau “tidak pernah mendengar” tentang Walz, termasuk lebih dari 6 dari 10 anggota Partai Demokrat. Kubu Demokrat yang cukup mengenalnya cenderung lebih mendukung, dibandingkan yang tidak mengenalnya, yakni 31% dibanding 7%.
Pada usia 60 tahun, Walz enam bulan lebih tua dari Harris, meskipun beberapa pakar politik AS memperhatikan bahwa dia terlihat lebih tua dibandingkan dengan Harris dan Vance, kandidat wakil presiden Partai Republik berusia 40 tahun yang berjenggot. [ps/lt]
Forum