Kandidat utama calon presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris mengumumkan Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai calon wakil presiden pilihannya pada hari Selasa. Di sisi seberang, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump telah mengumumkan pasangannya lebih dulu pada Konvensi Nasional Partai Republik bulan lalu. Ia memilih Senator JD Vance asal Ohio.
Vance sendiri merupakan lulusan sekolah hukum Universitas Yale, di mana ia bertemu sang istri, Usha. Usha adalah putri pasangan imigran asal India, yang belum lama ini meninggalkan pekerjaannya di firma hukum ternama.
Sosok Usha Vance, yang berusia 38 tahun, menjadi pusat perhatian nasional di Amerika ketika ia memperkenalkan suaminya, JD Vance, di atas panggung Konvensi Nasional Partai Republik. “Saya bertemu JD di sekolah hukum saat ia baru saja meninggalkan negara bagian Ohio.”
Putri pasangan imigran asal India bernama lengkap Usha Chilukuri itu lahir di California dan dibesarkan sebagai seorang penganut Hindu. Ia dan Vance menikah dalam sebuah akad lintas agama pada tahun 2014. “Saya besar di San Diego di tengah masyarakat menengah, bersama dua orang tua yang penuh cinta, sama-sama imigran asal India,” jelasnya.
Orang tua Usha Vance adalah akademisi. Demikian juga bibi buyutnya, seorang profesor fisika di India, yang sangat bangga akan pencapaian Usha.
C. Santhamma adalah bibi buyut Usha. “Saya merasa sangat bangga dengan keadaan ini, karena dari keluarga saya telah muncul seorang intelektual hebat,” lanjutnya.
Pada laman profilnya di bekas firma hukumnya, Usha Vance disebut berpartisipasi dalam klinik akses kebebasan media. Ia juga bekerja untuk sebuah proyek bantuan pengungsi Irak di sana. Ia juga menjadi staf Hakim Mahkamah Agung AS John Roberts dan Hakim Brett Kavanaugh saat ia masih menjadi hakim pengadilan banding.
Anita McBride, yang pernah menjadi kepala staf ibu negara Laura Bush, menyatakan bahwa mereka yang mengenal Usha Vance sangat mengaguminya.
“Sangat pintar, sangat ramah, mudah bergaul dengan semua orang, pekerja keras dan orang yang baik. Dan Anda ingin mendengar hal-hal seperti itu tentang orang-orang yang mungkin menjadi sorotan publik. Menurut saya itu menunjukkan sesuatu tentang karakter mereka, bahwa mereka disukai,” kata Anita McBride.
Status Usha sebagai anak imigran dapat membantu pemilih dari kelompok marginal untuk melihat suaminya dari sudut pandang yang baru. “Ia menyesuaikan diri pada pola makan saya yang seorang vegetarian dan belajar memasak makanan untuk ibu saya. Makanan India,” sebutnya.
Kelly Dittmar, peneliti Pusat Perempuan dan Politik Amerika di Rutgers University, mengatakan, “Ia memvalidasi dan menjadi pemberi validasi bagi (suami)nya, kemungkinan dengan komunitas-komunitas berbeda yang mungkin tidak menganggap JD Vance akan memahami mereka, atau mungkin mendukung dan memperjuangkan mereka.”
Apa yang dapat ibu dari tiga anak itu harapkan setelah menjadi sorotan nasional?
“Kritikan yang benar-benar tajam soal latar belakang, warisan budaya, pendidikan, hingga pekerjaan yang Anda telah pilih. Itu semua dianggap sah untuk dikomentari sekarang,” komentar Anita McBride.
JD Vance mengatakan istrinya “bukan orang yang terlalu politis.” Ia mengikuti JD berkampanye setelah mengundurkan diri dari perusahaan konsultan hukumnya, setelah sang suami menjadi pasangan Donald Trump dalam pilpres AS kali ini. [rd/jm]
Forum