Keponakan pembangkang tunanetra Tiongkok Chen Guangcheng, Chen Kegui, dijatuhi hukuman penjara lebih dari tiga tahun dalam kasus yang dianggap kelompok-kelompok hak asasi sebagai balasan atas larinya lolosnya Chen dari tahanan rumah sebelumnya tahun ini.
Mahkamah Rakyat Kabupaten Yinan hari Jumat (30/11) menyatakan Chen Kegui bersalah menyerang petugas yang merazia rumahnya untuk mencari Chen Guangcheng. Semula, Chen Kegui didakwa dengan tuduhan pembunuhan, namun menurut keluarganya, tuduhan tersebut diubah karena para pejabat tidak memiliki cukup bukti untuk mengajukan tuntutan
Chen Guangcheng sekarang tinggal di kota New York. Pengacara tunanetra itu berstatus tahanan rumah selama 19 bulan di provinsi Shandong karena mengungkap aborsi dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pejabat lokal. Bulan April 2012, Chen meloloskan diri dari rumah kediamannya dan meminta suaka ke kedutaan besar Amerika, yang menimbulkan pertikaian diplomatik antara Beijing dan Washington. Chen akhirnya memperoleh ijin untuk pergi ke Amerika untuk belajar.
Mahkamah Rakyat Kabupaten Yinan hari Jumat (30/11) menyatakan Chen Kegui bersalah menyerang petugas yang merazia rumahnya untuk mencari Chen Guangcheng. Semula, Chen Kegui didakwa dengan tuduhan pembunuhan, namun menurut keluarganya, tuduhan tersebut diubah karena para pejabat tidak memiliki cukup bukti untuk mengajukan tuntutan
Chen Guangcheng sekarang tinggal di kota New York. Pengacara tunanetra itu berstatus tahanan rumah selama 19 bulan di provinsi Shandong karena mengungkap aborsi dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para pejabat lokal. Bulan April 2012, Chen meloloskan diri dari rumah kediamannya dan meminta suaka ke kedutaan besar Amerika, yang menimbulkan pertikaian diplomatik antara Beijing dan Washington. Chen akhirnya memperoleh ijin untuk pergi ke Amerika untuk belajar.