Pasukan keamanan telah melancarkan tindakan keras selama 2 bulan di daerah Xinjiang, Tiongkok barat, sebagai tanggapan atas serangkaian insiden yang menelan korban jiwa.
Bertepatan dengan akan diselenggarakannya pameran tahunan China-Eurasia Expo di ibukota Xinjiang, Urumqi, bulan September mendatang, beberapa pejabat berwenang mengatakan mereka telah meningkatkan pengamanan super ketat di kota itu.
Pemerintah mendirikan puluhan pos pemeriksaan polisi dan memperketat penjagaan di lapangan-lapangan, di stasiun-stasiun bus dan kereta api dan di pusat-pusat perbelanjaan di seluruh penjuru Xinjiang, .
Xinjiang telah dilanda gelombang kekerasan dalam beberapa minggu terakhir ini yang menewaskan sedikitnya 30 orang. Pemerintah Tiongkok menuding kaum ekstremis Islam yang mendalangi kerusuhan tersebut. Sementara itu, dari pengasingan, juru bicara penduduk Uighur Xinjiang mengatakan kerusuhan tersebut akibat dari tindakan keras yang telah dilakukan oleh Tiongkok.