Juru bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok, Jiang Yu menyampaikan Tiongkok menyambut hasil kesepakatan yang dicapai KTT Uni Eropa untuk menanggulangi krisis utang.
Jiang mengatakan Tiongkok percaya hasilnya akan memulihkan kepercayaan pasar, meningkatkan pembangunan ekonomi Eropa yang berkelanjutan dan menyuntikkan semangat baru terhadap persatuan Eropa.
Tiongkok memiliki cadangan devisa lebih dari tiga triliun dolar Amerika. Ketika ditanyakan apakah Tiongkok siap menawarkan bantuan keungan konkrit kepada Uni Eropa, Jiang hanya mengatakan Tiongkok bersedia membantu. Ia menyebut Uni Eropa sebagai mitra strategis penting dan mengatakan Tiongkok sangat yakin pada perekonomian zona euro.
Menurut Jiang, pertumbuhan ekonomi Uni Eropa penting artinya bagi pemulihan ekonomi global. Ia mengatakan Tiongkok mendukung serangkaian upaya “positif” Uni Eropa dalam mengatasi krisis ekonomi sekarang ini dan siap bekerjasama dengan Uni Eropa untuk mengatasinya. Tapi, Jiang tidak memberi penjelasan rinci mengenai rencana bantuan Tiongkok.
Jiang memberi konfirmasi bahwa Presiden Tiongkok, Hu Jintao dan Presiden Perancis, Nicholas Sarkozy akan berbicara lewat telepon hari Kamis kemarin. Analis mengatakan Presiden Sarkozy berusaha menggalang dukungan Tiongkok bagi dana penyelamatan zona euro, yang dikenal sebagai Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (European Financial Stability Facility). Pembicaraan lewat telepon antara pemimpin Perancis dan Tiongkok terjadi satu hari sebelum kepala Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa, Klaus Regling, bertemu pejabat-pejabat di Tiongkok.
Perdana Menteri Tiongkok, Wen Jiabao, telah mengatakan negaranya siap membantu Eropa mengatasi krisis ekonomi sekarang ini tetapi ia menyerukan agar Eropa mengakui Tiongkok sebagai negara ekonomi pasar penuh. Komentar tersebut dikeluarkannya pada pertemuan World Economic Forum di Tiongkok bulan September lalu.