Pemungutan suara dalam pemilu presiden Austria menunjukkan kandidat capres kelompok kanan-jauh Norbert Hofer dan tokoh independen Alexander van der Bellen bersaing sengit, dan membuat pemenang pemilu nanti ditentukan dari hampir 90 ribu suara lewat pos atau surat yang belum dihitung.
Dengan penghitungan secara virtual, Hofer yang euro-skeptik yang dinominasikan Partai Kebebasan yang anti-imigrasi, meraih 51,9% suara banding Van der Bellen yang meraih 48,1%.
Kemenangan Hofer akan membuatnya menjadi tokoh kanan-jauh pertama yang memimpin sebuah negara di Uni Eropa sejak berdirinya blok politik dan perdagangan di benua Eropa itu tahun 1993.
Ini juga menandai kinerja terbaik kelompok kanan-jauh di Austria sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua. [em]