Terdengarnya seperti ceritera film. Tetapi di China kisah itu nyata.
Jaksa penuntut China mengatakan gembong pertambangan Liu Han memimpin geng yang melakukan sembilan pembunuhan, melakukan penyuapan dan pemerasan untuk mendapatkan aset bernilai miliaran dolar. Kelompok itu yang beroperasi sejak tahun 1993, konon melakukan bisnis di bidang energi , real estat dan pertambangan.
Liu Han, bekas kepala konglomerat energi Sichuan Hanlong Group , bersama saudara laki-lakinya, Liu Wei, termasuk di antara 36 orang yang didakwa.
Kantor Berita resmi China Xinhua mengatakan, dakwannya mencakup pembunuhan, serangan, dan penahanan ilegal.
Polisi menyita tiga granat tangan, dan paling sedikit 20 senjata api dalam penggerebekan geng, yang tampaknya merupakan bagian dari tindakan keras yang dilakukan Presiden China Xi Jinping terhadap korupsi.
Jaksa penuntut China mengatakan gembong pertambangan Liu Han memimpin geng yang melakukan sembilan pembunuhan, melakukan penyuapan dan pemerasan untuk mendapatkan aset bernilai miliaran dolar. Kelompok itu yang beroperasi sejak tahun 1993, konon melakukan bisnis di bidang energi , real estat dan pertambangan.
Liu Han, bekas kepala konglomerat energi Sichuan Hanlong Group , bersama saudara laki-lakinya, Liu Wei, termasuk di antara 36 orang yang didakwa.
Kantor Berita resmi China Xinhua mengatakan, dakwannya mencakup pembunuhan, serangan, dan penahanan ilegal.
Polisi menyita tiga granat tangan, dan paling sedikit 20 senjata api dalam penggerebekan geng, yang tampaknya merupakan bagian dari tindakan keras yang dilakukan Presiden China Xi Jinping terhadap korupsi.