Topan Koppu dengan angin berkecepatan 185 kilometer per jam, bergerak perlahan-lahan menuju kawasan Filipina utara.
Peramal cuaca, Manny Mendoza mengatakan, karena topan Koppu bergerak perlahan dengan kecepatan lima kilometer per jam, ramalan badan cuaca yang semula memperkirakan topan itu akan keluar dari daratan hari Selasa, kini menjadi hari Kamis. Ia menyebut badai Koppu itu dengan nama setempat, Lando.
“Karena berinteraksi dengan kawasan bertekanan tinggi di daerah laut di Filipina Barat, dan karena interaksi dengan topan Champi yang bergerak di timur laut, topan Lando sekarang ini bergerak melamban,” tambahnya.
Mendoza mengatakan, hujan deras akan terus turun di daerah pegunungan di utara dan di bagian tengah utara pulau utama Filipina, Luzon. Para peramal cuaca mengatakan, topan itu mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
Angin menumbangkan pohon-pohon, memadamkan listrik dan menerbangkan atap-atap rumah yang ringan.
Pekerja jaringan listrik sedang berusaha memperbaiki aliran listrik di paling sedikit 24 kota di kawasan timur laut dan petugas militer telah memulai operasi pembersihan jalan dan jembatan-jembatan utama.
Kepala Kantor Pertahanan Sipil, Alexander Pama mengatakan, lebih dari 20.000 orang telah diungsikan ke pusat-pusat penampungan.
Hampir 50 penerbangan dibatalkan dan sekitar 5.500 penumpang kapal ferry terlantar karena semua perjalanan lewat laut dihentikan. [ps/isa]