Perusahaan mobil Jepang Toyota menguraikan “arsitektur” bisnisnya yang baru hari Kamis (26/3) yang dipusatkan pada pengembangan produk dan ikhtiar manufaktur baru, yang ditujukan untuk menghilangkan masalah kualitas dan memungkinkan pertumbuhannya secara berkesinambungan.
Mobil pertama yang dibuat berdasarkan sistem baru ini adalah mobil front wheel, ukuran menengah, dan akan diluncurkan tahun ini, dan sistem baru ini akan diperluas mencapai 50 persen dari jajaran produksinya nya pada 2020, – demikian pernyataan Toyota Motor Corp.
Wakil CEO Toyota, Mitsuhisa Kato mengakui bahwa mengelola lingkup global Toyota dan jajaran model-modelnya telah menjadi tantangan yang semakin sulit.. “Ini membuat upaya kami untuk menciptakan mobil lebih bagus semakin sulit” ujar Mitsuhisa Kato pada wartawan di Toyota City– Jepang Tengah. Ia mengacu pada ikhtiar Presiden Direktur Akio Toyoda yang sengaja mengistirahatkan pertumbuhan cepat Toyota demi memperkuat daya saing Toyota.
Krisis recall mobil Toyota mengakibatkan lebih dari 10 juta mobil di recall di seluruh dunia, kebanyakan di Amerika, dan meliputi berbagai masalah, termasuk rem yang rusak, pedal gas yang tidak berfungsi benar, dan karpet mobil yang tidak pas . Toyota dikenakan denda di Amerika dan menghadapi sejumlah gugatan hukum.
Sebelum terjadinya skandal itu, Toyota memiliki reputasi karena kualitas mobil yang bagus, metode produksi sangat efisien yang disertai pemberdayaan karyawan agar mampu memusatkan perhatian pada pengawasan kualitas. Toyota berulangkali mengakui bahwa pihaknya berupaya mencapai pertumbuhan yang terlampau cepat..
Rencana baru Toyota yang disebut “TNGA” – singkatan untuk “Toyota New Global Architecture” – serupa dengan solusi yang dijalankan manufaktur mobil lain, seperti pesaing Toyota di Jepang – Nissan Motor Corp – dan Volkswagen AG Jerman, yang juga sedang bergelut untuk menyeimbangkan kualitas dan pertumbuhan.
Pada tahun 2014 penjualan Toyota mencapai 10,23 juta unit mobil, mengalahkan Volkswagen dan General Motors.