Sambil menyerukan agar dunia menerima pemungutan suara itu, Maduro kembali membantah terkait dengan kekerasan yang mewarnai protes-protes beberapa bulan belakangan ini. Protes-protes itu bertujuan menentang pemungutan suara mengenai pembentukan dewan konstitusional yang berpengaruh.
“Kita telah bertahan menghadapi teroris, kekerasan kriminal,” kata Maduro Minggu pagi, sambil didampingi para penasihat dan media milik pemerintah.
“Semoga dunia akan mengulurkan tangan ke negara kita.”
Para pemilih memberikan suara mereka terkait pembentukan “Dewan Konstitusi” yang ke-545 anggotanya akan diberi kewenangan untuk menyusun ulang konstitusi negara itu.
Para pengkritik mengatakan bahwa para kandidatnya adalah para pendukung Maduro, dan bahwa mereka bisa merevisi konstitusi agar Maduro bisa terus menjabat tanpa batas waktu.
Pihak oposisi menyerukan boikot atas pemungutan suara itu, sehingga hanya para pendukung presiden yang memberikan suara. Oposisi mengatakan pemungutan suara itu diwarnai “kecurangan” dan telah menyerukan demonstrasi. [vm/al]