Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mengumumkan pada Selasa (8/5) keputusan apakah akan menarik Amerika keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Iran dan kembali mengenakan sanksi terhadap Iran.
Trump sering mengkritisi Perjanjian 2015 itu sebagai ‘bencana’. Perjanjian itu melonggarkan sanksi terhadap Iran sebagai tukar atas kesediaan Iran membatasi program nuklirnya. Ia mengatakan perjanjian itu tidak menghentikan Iran untuk menguji coba misil balistik dan membuat beberapa pasal yang menyangkut nuklir pada akhirnya kedaluwarsa.
Namun, Trump mendapat tekanan dari kedua pihak, termasuk dari para pemimpin Eropa yang menghendaki Amerika tetap dalam Perjanjian dan Israel yang menuduh Iran terang-terangan berbohong dan menipu.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan di Gedung Putih dua pekan lalu bahwa ia memahami perjanjian itu tidak sempurna tetapi tidak ada “Rencana B”.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, Senin (7/5), berada di Washington untuk melobi para petinggi pemerintahan Trump agar Amerika tetap dalam perjanjian. Ia menulis dalam surat kabar New York Times “pada saat ini adalah keliru untuk keluar dari perjanjian dan menyingkirkan semua larangan yang dikenakan terhadap Iran. [vm/al]
