Presiden Donald Trump dalam beberapa hari lagi diharapkan akan mengumumkan bahwa ia tidak lagi memberikan pengesahan terhadap kepatuhan Iran dengan persetujuan nuklir yang disepakati pada 2015.
Presiden Trump memberi Kongres waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Sebenarnya presiden punya waktu hingga 15 Oktober, tetapi sumber di Gedung Putih mengatakan, hal ini akan diputuskan lebih cepat.
“Presiden sudah memutuskan atas strategi terhadap Iran dan hendak memastikan kita punya kebijakan untuk menanggapi hal itu. Tidak hanya satu bagian, tetapi menanggapi semua masalah Iran sebagai aktor yang buruk,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders pada Selasa (10/10).
Keputusan seperti itu tidak akan sepenuhnya membatalkan kesepakatan itu, dan juga tidak akan secara otomatis memberlakukan kembali sanksi sebelumnya.Tetapi banyak pakar berpendapat, hal ini bisa memicu sebuah proses yang memungkinkan pengenaan kembali sanksi sebelumnya dan akibatnya, persetujuan ini batal.
Sesuai dengan kesepakatan 2015, Iran akan menghentikan semua program nuklir sebagai imbalan pencabutan semua sanksi ekonomi yang berkaitan dengan program nuklir Iran.
Pemimpin-pemimpin Eropa, termasuk PM Inggris Theresa May, telah menghubungi Trump dalam hari-hari terakhir untuk berusaha meyakinkan dia agar tidak membatalkan persetujuan itu. May menelpon presiden pada Selasa untuk “menegaskan kembali komitmen kuat Inggris kepada persetujuan itu bersama mitra Eropa lainnya, persetujuan itu sangat penting untuk keamanan kawasan,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri May. [jm]