Presiden Donald Trump berencana mengumumkan bahwa Amerika mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada hari ini, Rabu (6/12), dan akan memindah kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Keputusan itu besar kemungkinan akan menggemparkan dunia Arab, namun Gedung Putih mengatakan Trump sekedar mengakui realita sejarah dan masa kini.
Trump telah menelepon lima pemimpin Timur Tengah untuk memberikan penjelasan singkat mengenai keputusan itu – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah, Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, dan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud.
Pernyataan Gedung Putih tidak memberikan rincian pembicaraan itu dan hanya mengatakan “para pemimpin juga membahas kemungkinan keputusan menyangkut Yerusalem.” Ditambahkan, Trump menegaskan lagi komitmen untuk memajukan perundingan perdamaian Israel Palestina dan pentingnya mendukung perundingan itu.
Para pejabat Gedung Putih mengatakan, Selasa petang, bahwa Trump tidak saja mengakui Yerusalem sebagai ibu kota bersejarah untuk orang Yahudi, namun juga sebagai pusat pemerintahan Israel, sejak berdirinya Israel modern pada 1948. [ds]