Presiden AS terpilih Donald Trump telah mengancam akan membalikkan hubungan baik Presiden Barack Obama dengan Kuba, indikasi paling jelas bahwa pemulihan hubungan bersejarah antara kedua negara itu kini terancam.
"Jika Kuba tidak bersedia memperbaiki nasib rakyat Kuba, rakyat Amerika keturunan Kuba, dan Amerika Serikat secara keseluruhan, saya akan mengakhiri kesepakatan itu," kata Trump dalam pesan di Twitter hari Senin (28/11).
Pesan itu konsisten dengan apa yang dikatakan Trump selama berbulan-bulan tentang kesepakatan Amerika dan Kuba, yang dianggapnya berat sebelah, dan menguntungkan Kuba. Hal itu telah mendapat perhatian lagi setelah meninggalnya pemimpin lama Kuba Fidel Castro minggu lalu.
Kepala staf Trump, Reince Priebus, hari Minggu mengatakan, presiden terpilih Trump "benar-benar" siap untuk membatalkan usaha Obama memulihkan hubungan dengan Kuba.
Berbicara dalam acara televisi Fox News Minggu, Priebus mengatakan masa depan hubungan Amerika dan Kuba tergantung pada apakah Kuba akan berusaha "bergerak ke arah yang benar" dalam hal hak asasi manusia.[sp/isa]