Sebulan sebelum pelantikannya, Presiden terpilih Amerika Donald Trump mengatakan Amerika Serikat mempunyai “harapan. . . prospek dan . . . potensi yang sangat besar.” Pernyataan Trump itu menolak anggapan yang disebut oleh ibu negara Michelle Obama bahwa terpilihnya Trump telah membuat negara yang bertentangan dalam politik itu merasa tidak mempunyai harapan.
“Kita akan sangat berhasil lagi sebagai satu negara,” kata Trump di hadapan rapat umum hari Sabtu (17/12) di kota Mobile, negara bagian Alabama.
“Kita akan berhasil dengan menakjubkan,” imbuhnya.
Ibu negara Michelle Obama, dalam wawancara dengan pembawa acara televisi Oprah Winfrey yang akan diudarakan hari Senin, mengatakan setelah pemilihan presiden yang dipertentangkan, ”kita sekarang merasakan perbedaannya.”
“Kita sekarang merasakan bagaimana rasanya seperti (orang) yang tidak mempunyai harapan,” katanya.
"Kita mengetahui harapan itu perlu. Harapan adalah hal yang diperlukan. Apa yang kita berikan kepada anak kita kalau kita tidak dapat memberi mereka harapan?,” tambah Michelle.
Trump, pengusaha besar real estate yang berusia 70 tahun dan beralih menjadi politisi, menolak ucapan tersebut dan mengatakan kepada para pendukungnya dalam rapat umum itu bahwa ibu negara “pasti berbicara mengenai masa yang lewat.”
Ia menghargai Michelle dan Presiden Barack Obama karena dengan bermurah hati menerimanya ketika ia berkunjung ke Gedung Putih tidak lama setelah ia terpilih bulan lalu, walaupun hadirin mengejek ketika Trump menyebut nama Obama dan Michelle Obama.
Trump berkata demikian dalam persinggahan terakhirnya dalam “lawatan terima kasih” kepada pendukungnya. Trump melakukan rapat-rapat umum dalam beberapa hari ini di sejumlah negara bagian yang berhasil ia menangkan sebagai capres partai Republik dalam pemilihan presiden November lalu. [gp]
