Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Senin (31/8), mengumumkan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Kehakiman memulai penyelidikan atas "kerusuhan sipil sayap kiri" di kota-kota yang dikelola Partai Demokrat.
Trump menambahkan operasi-operasi federal yang menindak kekerasan di perkotaan telah berhasil menangkap 200 orang, termasuk 100 orang di Portland, Oregon.
"Di Amerika, kita tidak akan pernah menyerah pada aturan keberingasan massa, karena jika keberingasan massa berkuasa, demokrasi akan mati," kata Presiden kepada wartawan di ruang rapat Gedung Putih.
Trump, menekankan "kita memerlukan ketertiban." Ia berbicara hanya beberapa jam setelah Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, mengatakan presiden "tidak bisa menghentikan kekerasan, karena selama bertahun-tahun, ia mengobarkannya".
Trump membalas dengan mengatakan strategi Biden "adalah menyerah kepada massa sayap kiri."
Biden, mantan wakil presiden, sebelumnya berbicara di Pittsburgh sambil melihat ke kamera selama pidato yang disiarkan langsung di tiga jaringan berita kabel utama A Smengatakan: "Tanyakan pada diri Anda, apakah saya terlihat seperti sosialis radikal yang mendukung perusuh? Benarkah demikian?”
Biden menyerukan agar para perusuh dan penjarah dituntut dan menuduh Trump "mendukung kekacauan dan kekerasan" selama musim pemilihan karena menganggapnya sebagai "nafas politik". [my/ft]