Tautan-tautan Akses

Trump, Biden Bentrok Terkait Retorika Vaksin Covid-19 


Foto kombinasi Presiden Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan) penantangnya di pilpres AS 2020 pada November nanti.
Foto kombinasi Presiden Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan) penantangnya di pilpres AS 2020 pada November nanti.

Presiden Amerika Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden saling serang secara verbal tentang vaksin Covid-19 dalam pidato masing-masing untuk menyambut Hari Buruh.

Presiden Trump meminta calon dari Partai Demokrat, Biden dan pasangannya Senator California Kamala Harris, agar “segera meminta maaf atas retorika anti-vaksin mereka yang sembrono.”

Biden mengatakan kepada para wartawan di Pennsylvania pada hari Senin (7/9) bahwa dia ingin melihat vaksin secepatnya, bahkan jika hal itu harus dibayar dengan kekalahannya dalam pemilihan presiden. Namun, “jika kita memiliki vaksin yang benar-benar bagus, orang-orang akan enggan untuk menerimanya” karena kesalahan pernyataan dan kebohongan presiden yang berulang-ulang sehubungan dengan virus tersebut telah “merusak kepercayaan publik,” kata Biden.

Trump, yang mengadakan konferensi pers pertamanya di Halaman Utara Gedung Putih, mengatakan bahwa berbeda dengan “kebohongan politik,” setiap vaksin yang disetujui untuk inokulasi massal oleh pemerintah federal akan “sangat aman dan sangat efektif.”

Calon Partai Republik dan Partai Demokrat itu membuat pernyataan mereka pada bagian akhir liburan Hari Buruh, ketika Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona menewaskan sekitar 1.000 orang Amerika setiap hari. Data jumlah kematian dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC).

Biden, Senin (7/9), pergi ke negara bagian penting Pennsylvania untuk acara yang disponsori oleh AFL-CIO – federasi terbesar serikat-serikat buruh di Amerika. Dia tampil bersama presiden organisasi itu, Richard Trumka.

Trump, sebaliknya, memuji kinerja pemerintahannya di tengah pandemi, dan memprediksi pemulihan yang cepat untuk ekonomi Amerika dan memprediksi bahwa jika Biden, yang disebutnya “orang bodoh,” memenangkan pemilihan, “China akan menguasai Amerika.” [lt/pp]

XS
SM
MD
LG