Sebuah whistleblower complaint atau pengaduan oleh seorang pejabat intelijen Amerika yang anonim, telah memicu konfrontasi politik antara pemerintahan Presiden Trump dan anggota Partai Demokrat di Kongres yang hendak menyelidiki tuduhan penyalahgunaan kekuasaan itu.
Pengaduan itu dilaporkan melibatkan tuduhan bahwa Trump dalam pembicaraan telepon pada 25 Juli dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, berulang kali mendesak dia menyelidiki mantan wapres dan kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden dan putranya Hunter. Hal itu dilakukan pada saat Kyiv sedang menunggu pengucuran bantuan militer dari Amerika senilai AS$250 juta.
Kontroversi ini berpusat pada penolakan Pejabat Direktur dari Badan Intelijen Nasional, Joseph Maquire, untuk meneruskan pengaduan ini kepada Kongres meskipun inspektur jenderal badan itu menyimpulkan bahwa pengaduan anonim itu “kredibel” dan sifatnya memprihatinkan dan mendesak.
Sementara Maquire tampaknya memblokir pengaduan itu, sebagian dengan alasan “melibatkan “informasi khusus dan rahasia”, pihak Demokrat di Kongres mengatakan, hukum secara jelas menyatakan bahwa laporan seperti itu harus diberikan kepada komite intelijen di Kongres.
Ketua DPR Amerika, Nancy Pelosi, memberi Maquire waktu sampai Kamis, saat dia didjadwalkan akan tampil di depan Komite Intelijen DPR, untuk menyerahkan dokumen itu.
Pelosi memperingatkan, kecuali kalau Maquire mematuhi perintah itu, DPR akan meningkatkan penyelidikan mereka atas Trump dan pemerintahannya, dan dia menyinggung pemakzulan. [jm/pp]