Pendanaan AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dihentikan oleh Presiden Donald Trump, yang menyalahkan badan dunia itu karena menciptakan “kenaikan 20 kali lipat” kasus COVID-19 di seluruh dunia.
WHO, menurut Trump, membuat “keputusan malapetaka” karena menentang restriksi perjalanannya dari China dan menempatkan “kebenaran politik di atas langkah menyelamatkan nyawa.”
Tindakan itu telah diperkirakan karena Trump berulang kali mengisyaratkan langkah tersebut setelah menuduh WHO bersikap bias dengan mendukung China, meskipun AS adalah satu negara penyandang dana terbesarnya.
Trump mengatakan pembekuan dana untuk WHO akan diberlakukan “selama 60 hingga 90 hari” sementara peninjauan terhadap tanggapannya terhadap wabah virus corona dilakukan.
Trump berpendapat WHO gagal dalam “tugas dasarnya” menyelidiki laporan awal dari China mengenai virus itu pada Desember lalu.
“Menahan dana untuk WHO di tengah-tengah pandemi terburuk dalam satu abad ini hampir sama seperti menghentikan amunisi untuk sekutu sementara musuh mendekat,” kata Senator Patrick Leahy, anggota senior fraksi Demokrat di Komite Alokasi. “Gedung Putih tahu bahwa pihaknya keliru menangani krisis ini sejak awal, mengabaikan banyak peirngatan dan menyia-nyiakan waktu yang berharga, mengesampingkan ilmu kedokteran, membandingkan COVID-19 dengan flu biasa, dan mengatakan ‘semuanya akan baik-baik saja’,” kata Leahy.
Komite Pengawasan di DPR menambahkan kritik dengan menyatakan dalam sepucuk surat kepada Trump bahwa tudingannya terhadap WHO “mencerminkan tingkat kemunafikan yang mencengangkan mengingat Anda sendiri secara terbuka memuji-muji Presiden Xi Jinping dan pemerintahnya atas cara mereka menangani krisis ini.”
Dalam suatu pernyataan hari Selasa malam, Sekjen PBB Antonio Guterres mengulangi dukungannya bagi WHO sejak sepekan silam.
“Menjadi keyakinan saya bahwa WHO harus didukung, karena badan dunia ini sangat penting bagi upaya-upaya dunia untuk menang dalam perang melawan COVID-19. Begitu kita akhirnya membalik halaman mengenai epidemi ini, harus ada waktu untuk melihat kembali sepenuhnya, untuk memahami bagaimana penyakit ini muncul dan menyebarkan kerusakan yang begitu cepat di seluruh dunia, dan bagaimana semua yang terlibat berreaksi terhadap krisis. Tetapi sekarang bukanlah waktunya,” kata Guterres.
“Karena ini bukan waktunya, ini juga bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya bagi operasi WHO atau organisasi kemanusiaan lainnya dalam perang melawan virus,” lanjutnya.
Setelah dikecam, termasuk dari beberapa senator penting dari partai Republik, Trump mengubah pernyataan sehari sebelumnya bahwa ia akan menggunakan “kewenangan tertingginya” untuk segera mencabut perintah tinggal di rumah dan membuka kembali ekonomi AS.
Trump mengumumkan ia akan mengizinkan masing-masing Gubernur untuk memutuskan bagaimana dan kapan mereka akan membuka kembali ekonomi negara bagian masing-masing. [uh/ab]