Presiden Amerika Donald Trump mengecam keras ekspansionisme Iran di Timur Tengah hari Jumat, ketika ia menolak sertifikasi persetujuan nuklir internasional dengan Teheran, dengan alasan dukungan Iran pada Presiden Suriah Bashar al-Assad. Tetapi para analis menuduh strateginya menghambat Iran di kawasan itu tetap tidak konsisten, terutama di Suriah.
Dalam pernyataannya yang mengumumkan ia tidak akan mensertifikasi pematuhan Iran pada persetujuan nuklir itu, yang dinamakan dengan resmi Joint Comprehensive Plan of Action yang disingkat JCPOA, Presiden Trump menuduh Teheran menggalakkan "kekerasan antar-golongan agama di Irak, dan perang saudara yang keji di Yaman dan Suriah."
Ia menambahkan: "Di Suriah, rezim Iran mendukung kekejaman rejim Bashar al-Assad."
Tetapi serangan udara Amerika telah membantu milisi Syiah yang didukung Iran memperluas wilayah rezim Assad, dan dalam beberapa pekan ini serangan pemboman koalisi yang dipimpin Amerika telah membantu milisi itu, yang direkrut, dilatih dan diarahkan oleh pasukan pengawal revolusioner Iran, untuk merebut kembali wilayah dari militan ISIS di provinsi Deir el-Zour, dekat Irak. [gp]
