Presiden Amerika Donald Trump, Selasa (23/10), kembali melancarkan serangan terhadap Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Trump menuduh Powell mengancam pertumbuhan ekonomi dengan menaikkan suku bunga acuan.
Trump, dalam wawancara dengan harian Wall Street Journal, seperti dilaporkan kantor berita AFP, mengisyaratkan bahwa ia menyesal telah mencalonkan Powell untuk jabatan itu.
“Tiap kali kita berhasil mendorong ekonomi, dia menaikkan suku bunga acuan,” kata Trump kepada harian itu. Tampaknya ia senang menaikkan tingkat suku bunga, kata Trump menambahkan.
Kecaman paling baru ini muncul setelah Trump minggu lalu menyebut Bank Sentral, the Federal Reserves, sebagai “ancaman terbesar” bagi perekonomian dan mengatakan Powell terlalu cepat menaikkan tingkat suku bunga.
Tahun ini the Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali, untuk mencegah supaya mesin perekonomian Amerika jangan terlalu panas. Bank Sentral diperkirakan akan menaikkan lagi suku bunga acuan dengan seperempat persen pada bulan Desember.
Presiden Amerika biasanya tidak memberikan komentar tentang kebijakan Bank Sentral dan menghormati kebebasan pimpinan bank itu untuk menaikkan suku bunga sesuai keperluan. Tapi trump menyebut kebijakan Bank Sentral itu “gila.” [ii]