Presiden AS Donald Trump hari Rabu (22/1) mengecilkan korban cedera kepala yang diderita oleh tentara AS dalam serangan rudal Iran atas dua pangkalan udara Irak ketika ditanya mengapa ia menyatakan tidak ada tentara yang cedera dalam serangan itu.
"Saya dengar mereka mengalami sakit kepala dan beberapa hal lainnya... tapi tidak terlalu serius," kata Trump dalam konferensi pers di Davos, Swiss. Trump mengatakan, potensi cedera otak traumatis tidak separah kehilangan anggota badan.
“Tidak, saya tidak menganggap itu sebagai cedera parah, tidak,” tambahnya.
Trump berulang kali menyatakan, tidak ada tentara Amerika yang cedera dalam serangan rudal Iran tanggal 8 Januari, sebagai serangan balasan atas serangan pesawat drone Amerika yang menewaskan Jenderal Iran, Qassem Soleimani,.
Pertanyaan tentang korban Amerika sangat penting ketika itu, karena Trump mengutip fakta bahwa tidak ada orang Amerika yang tewas atau cedera sebagai alasan untuk tidak membalas serangan lebih lanjut dan mengambil risiko perang yang lebih besar dengan Iran.
Tetapi pada hari-hari setelah serangan itu, petugas medis menyatakan sejumlah tentara AS yang berlindung ketika terjadi serangan itu menderita gejala seperti gegar otak. Pekan lalu, 11 tentara diterbangkan dari Irak ke fasilitas medis AS di Jerman dan Kuwait untuk pemeriksaan lebih lanjut karena gejala seperti gegar otak itu. (ps/ii)