Presiden AS Donald Trump meluncurkan "Operation Warp Speed," sebuah proyek pengembangan vaksin virus corona menjelang akhir tahun ini, sambil bertekad untuk membuka kembali perekonomian dengan atau tanpa adanya vaksin. Pada minggu kedua Mei lalu pemerintahan Trump juga berencana untuk memperluas program untuk memastikan Amerika tidak kehabisan pasokan medis yang penting.
Presiden Donald Trump berencana menyediakan ratusan juta dosis vaksin virus corona menjelang Januari 2021.
“Namanya Operation Warp Speed, yang artinya besar dan secepatnya,” ujar Trump.
Para ahli kesehatan masyarakat umumnya sepakat bahwa tenggat waktu tersebut ambisius. Namun mereka menyatakan itu memungkinkan diciptakannya vaksin yang bisa digunakan dalam keadaan darurat pada infeksi berisiko tinggi, seperti para lansia dan pekerja kesehatan.
Anand Parekh dari Bipartisan Policy Center mengatakan, “Semuanya harus berjalan sempurna. Saya pikir bagi masyarakat umum, masih dibuuhkan waktu 18 bulan sebelum vaksin itu bisa digunakan, jika semuanya berjalan lancar.”
Karena pemilu kian dekat pada November mendatang, Trump juga sedang mengusahakan beroperasinya kembali aktivitas serta roda perekonomian AS.
“Dengan atau tanpa vaksin, kita kembali beraktivitas. Proses segera dimulai. Walaupun para pakar belum mempunyai vaksin, virus atau flu tetap datang dan kita terus berjuang melawannya,” tandas Trump.
Trump menyatakan dukungannya kepada para demonstran yang menginginkan sejumlah negara bagian mencabut aturan tinggal di rumah sekaligus memulai roda perekonomi kembali meskipun banyak yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintahannya sendiri.
Pemerintahan lokal itu termasuk beberapa negara bagian yang disebut "red states" yang banyak memilih Trump dalam pemilu 2016. Sejumlah analis menyatakan dukungan Trump kepada para pengunjuk rasa itu dapat merugikannya secara politik, jika pembukaan negara bagian terlalu dini dan terjadi peningkatan infeksi virus corona.
Peneliti dari American Enterprise Institute, Norman Ornstein memaparkan, “Kebijakan itu berisiko besar. Yang terjadi sekarang adalah infeksi bermunculan di beberapa kawasan pedesaan dan daerah-daerah pendukung terkuat Trump, red states yang mayoritas Republik dan pendukung Trump yang berada di blue states yang mayoritas pemilihnya dari kelompokDemokrat. Itu menunjukkan awal yang kemungkinan bisa menjadi bumerang.”
Awal minggu kedua Mei tahun ini Trump juga mengumumkan beberapa rencana yang memastikan tersedianya peralatan dan pasokan medis yang penting di AS.
“Daripada hanya punya persediaan 1-3 minggu, atau kurang dari itu, pemerintah akan memastikan persediaan pasokan tiga bulan penuh, sebagian besar dibuat di AS,” tambahnya.
Pemerintahan Trump mendapat sejumlah kritikan karena kurangnya alat pelindung diri pada minggu-minggu awal pandemi tersebut. Mengisi kembali pasokan strategis nasional itu dipandang penting.
Lebih lanjut Anand Parekh dari Bipartisan Policy Center menjelaskan, “Sangat penting bagi kita untuk melakukan segala yang mungkin saat ini sebagai persiapan untuk menghadapi gelombang pandemi berikutnya pada musim gugur atau musim dingin, ketika kemungkinan terjadi wabah flu dan COVID-19 pada waktu yang bersamaan.”
Pemerintahan Trump berencana memperluas produksi pasokan obat-obatan di AS untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan asing sekaligus menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. [mg/ii]