Presiden AS Donald Trump sekali lagi menyatakan penyesalannya karena tidak mengangkat orang lain menjadi jaksa agung, karena jaksa agung yang sekarang Jeff Sessions melepaskan diri dari tugas mengawasi penyelidikan tentang hubungan tim suksesnya dengan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016.
Trump sudah sering menyatakan kekesalannya karena tindakan Sessions itu, dan frustrasi karena ia tidak punya seorang pejabat yang menurutnya harus setia padanya dan melindunginya dari penyelidikan yang telah berlangsung setahun lebih oleh Penyidik Khusus Robert Mueller.
Kali ini Trump mengutip anggota Kongres partai Republik Trey Gowdy yang mengatakan dalam wawancara televisi bahwa Sessions, pendukung Trump sejak lama, tidak mengatakan kepada Trump bahwa ia tidak akan campur tangan dalam penyelidikan keterlibatan Rusia itu.
Kata Gowdy, ia sendiri pastilah akan “frustrasi” kalau mengalami hal seperti itu, bahwa jaksa agung tidak mau “mengurus kasus paling penting dalam pemerintahannya.”
“Banyak pengacara lain yang sungguh-sungguh bagus di Amerika untuk memegang jabatan itu. Trump mestinya telah memilih orang lain!” kata Gowdy kepada jaringan televisi CBS, dan Presiden Trump menambahkan “Sayang saya tidak melakukannya!”
Kemarahan Trump pada Sessions sering memicu spekulasi bahwa Trump akan memecatnya, atau memecat Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang kini mengawasi penyelidikan pimpinan Jaksa Khusus Mueller itu.
Tapi para tokoh penting partai Republik memperingatkan Trump supaya jangan memecat Sessions, karena khawatir hal itu akan memicu proses pemakzulan atas presiden Amerika itu. Juga dikhawatirkan, kalau Trump menunjuk orang baru sebagai Jaksa Agung, kemungkinan akan sulit mendapatkan persetujuan Senat, yang kini dikuasai Partai Republik dengan perbandingan suara sangat tipis. [ii]