Tautan-tautan Akses

Trump Kembali Serang Hakim, Mengaku Tidak Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut


Mantan Presiden AS Donald Trump saat menghadiri sebuah kampanye di Green Bay, Wisconsin, pada 2 April 2024. (Foto: Reuters/Brian Snyder)
Mantan Presiden AS Donald Trump saat menghadiri sebuah kampanye di Green Bay, Wisconsin, pada 2 April 2024. (Foto: Reuters/Brian Snyder)

Donald Trump yang marah tampak menyerang hakim dan menyatakan dirinya tidak bersalah dalam kasus uang tutup mulut yang menjeratnya saat ia pergi meninggalkan gedung pengadilan pada Kamis (9/5) malam.

Berbicara singkat kepada wartawan di luar ruang sidang, Trump mencerca Hakim Juan Merchan, yang baru saja menolak permintaan pengacaranya untuk mengubah perintah pembungkaman agar dia dapat menanggapi kesaksian Stormy Daniels, dan menyatakan pembatalan sidang berdasarkan apa yang dikatakan perempuan berusia 45 tahun itu.

“Hakim ini, apa yang dilakukannya, apa yang diputuskannya, merupakan hal yang memalukan, aib,” ujar Trump seraya menambahkan “semua orang melihat apa yang terjadi hari ini. Saya tidak bersalah. Saya ditahan di pengadilan ini oleh seorang hakim korup yang benar-benar berkonflik. Ini aib bagi Kota New York, bagi negara bagian New York, dan bagi negara ini.”

Beberapa saat sebelum mantan presiden itu pergi meninggalkan ruang pengadilan, Hakim Merchan menolak permohonan kedua tim pengacara Trump untuk membatalkan sidang terkait kesaksian bintang film porno Stormy Daniels, yang berakhir pada Kamis pagi.

Merujuk pada permintaan tim pengacara Trump pada Selasa (7/5) lalu untuk membatalkan sidang pengadilan itu demi hukum, Merchan mengatakan tim pengacara Trump memiliki cukup banyak kesempatan untuk menyampaikan keberatan atas pertanyaan yang diajukan, yang mereka katakan sebagai rincian yang merusak dugaan hubungan seksual antara antan presiden itu dan Daniels.

Stormy Daniels menghabiskan sekitar 7,5 jam untuk memberikan kesaksian selama dua hari. Bintang film porno itu mengingat kembali banyak hal, terutama dugaan hubungan seksual denagn Trump yang terjadi pada tahun 2006 dan bahwa ia dibayar untuk tidak mengungkapkan hal itu menjelang pemilu presiden tahun 2016.

Trump menyangkal bahwa ia telah berhubungan seks dengan Stormy Daniels.

Tim jaksa mengatakan Trump dan dua pembantunya telah merekayasa skema untuk mempengaruhi pemilu tahun 2016, dengan membeli dan kemudian mengubur laporan-laporan yang berpotensi merusak kampanye yang sedang dilakukannya.

Kesaksian Daniels merupakan pengembangan dari kesaksian saksi utama dari pihak penuntut, Michael Cohen, yang mengatur pembayaran sebesar US$130,000 kepada Daniels dan kemudian dipenjara karena mengatur pembayaran tersebut dan dakwaan-dakwaan lainnya.

Trump dituduh memalsukan catatan bisnis internal untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut dan malah mencatatnya sebagai pengeluaran legal. Dia telah mengaku tidak bersalah.

Kasus tersebut merupakan pengadilan pidana pertama terhadap seorang mantan presiden Amerika Serikat, dan yang pertama dari empat tuntutan terhadap Trump yang telah sampai di meja hijau. [em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG