Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para lulusan Akademi Militer AS di West Point, Sabtu (13/6), bahwa pekerjaan mereka nantinya adalah mempertahankan "kepentingan-kepentingan penting Amerika" dan bukan berjuang dalam "peperangan tak berujung" di wilayah antah berantah.
Trump beberapa hari belakangan dikritik karena berencana menarik ribuan pasukan AS dari Jerman,
Rencana Trump untuk menarik 9.500 tentara dari Jerman, salah satu sekutu terkuat AS, dan merelokasi mereka ke Polandia dan tempat lain, telah memicu kemarahan para pejabat Jerman dan meningkatkan keprihatinan di Kongres AS mengenai kemunduran dari panggung dunia.
Dalam pidato wisuda, Trump mengatakan kepada lebih dari 1.000 kadet yang lulus, bahwa tugas tentara Amerika bukan membangun negara asing tapi "membela, dan membela dengan kuat, negara kita dari musuh asing."
"Kita mengakhiri era perang tak berujung," kata Trump. Bukan pekerjaan pasukan Amerika "untuk mengatasi konflik lama di wilayah antah berantah yang bahkan tak pernah didengar banyak orang," katanya.
Sebagai presiden, Trump telah menarik tentara dari Suriah dan mendorong sekutu-sekutu AS di seluruh dunia untuk membayar lebih besar pada komitmen pasukan Amerika untuk membela mereka.
Dalam kritikan yang jarang dilakukan partainya sendiri, 22 anggota Republik di Komite Angkatan Bersenjata DPR menulis surat kepada Trump, mengatakan pengurangan pasukan di Jerman akan merugikan kepentingan nasional dan bisa memicu agresi Rusia.
Trump menghadiri wisuda di West Point di tengah ketegangan dengan para pemimpin militer mengenai apakah kekuatan militer perlu digunakan untuk meredam demonstrasi memprotes kematian George Floyd, yang melanda negara itu. Floyd, seorang pria kulit hitam, meninggal saat ditahan polisi kulit putih pada 25 Mei. [vm/ft]