Presiden Donald Trump mengatakan tanggapan AS atas dugaan serangan senjata kimia baru-baru ini di Suriah akan "segera dibuat."
"Kita lihat apa yang terjadi ... kita memantau sangat serius situasi itu," kata Trump Kamis (12/4) di Gedung Putih, menjelang pembicaraan dengan para penasihat seniornya mengenai Suriah.
Sebelumnya, Trump bersikeras ia "tidak pernah mengatakan kapan serangan terhadap Suriah akan dilakukan," menulis pesan tweet bahwa "itu bisa cepat atau tidak cepat samasekali."
Sehari sebelumnya, Trump juga memperingatkan dalam cuitannya bahwa "rudal-rudal (AS) akan meluncur ke Suriah."
Gedung Putih mengatakan Trump sedang mempertimbangkan untuk menyerang Suriah dengan rudal sebagai salah satu pilihan pembalasan atas dugaan serangan senjata kimia paling baru yang dituduhkan pada pasukan pemerintah Suriah.
Setidaknya 40 orang tewas dan ratusan lainnya jatuh sakit dalam serangan Sabtu di kota Douma, di Ghouta timur di pinggiran Damaskus. Suriah membantah menggunakan senjata kimia. Laporan berita NBC melaporkan bahwa AS telah menerima sampel darah dan kencing dari tempat kejadian yang telah diuji positif untuk senjata kimia.
Pemeriksa dari Organisasi Internasional untuk Pelarangan Senjata Kimia mengatakan misi pencari fakta sedang dalam perjalanan ke Suriah dan akan mulai bekerja di Douma hari Sabtu.
Presiden Perancis Emmanuel Macron Kamis mengatakan, Perancis punya "bukti" senjata kimia digunakan rezim pemimpin Suriah Bashar al-Assad. Ia mengatakan Perancis akan menanggapi pada saat yang dianggap tepat.
Pejabat dan analis di Washington mengatakan tanggapan pembalasan militer kuat yang dipimpin AS diperkirakan terjadi dalam beberapa hari mendatang. [my/al]