Namun, jajak pendapat lain menunjukkan Trump memiliki kerentanan menjelang pemilihan umum, di mana dia harus memenangkan sebagian suara independen dan Demokrat untuk memenangkan pemilihan.
Minggu ini di Fulton County (distrik setingkat kabupaten), Georgia, Jaksa Wilayah Fani Willis mengumumkan dakwaan keempat untuk mantan Presiden Donald Trump. Dakwaan kali ini sehubungan dengan tuduhan bahwa dia berusaha untuk membatalkan kekalahannya dari kandidat Demokrat Joe Biden pada pemilu 2020 di negara bagian itu.
Berbicara pada rapat umum kampanye pada awal Agustus di Montgomery, Alabama, Trump menyebut dakwaan itu “konyol” dan mengatakan dakwaan-dakwaan itu hanya akan meningkatkan dukungan bagi dirinya.
“Setiap kali mereka mengajukan dakwaan, peringkat kami naik dalam jajak pendapat. Kami membutuhkan satu dakwaan lagi untuk mengakhiri pemilu ini. Satu dakwaan lagi dan pemilu ini berakhir. Bahkan tidak ada yang punya kesempatan,” kata Trump.
Menurut survei Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research yang dilakukan sebelum dakwaan di Georgia diumumkan, 74 persen warga Republik mengatakan akan mendukung Trump pada November 2024. Tetapi 53% dari semua orang Amerika yang disurvei mengatakan mereka pasti tidak akan mendukungnya, dan 11% lainnya mengatakan mereka mungkin tidak akan mendukungnya pada November 2024.
Trump juga menghadapi dakwaan di Washington, New York dan Florida. Semua ini bisa menjadi beban bagi sebagian besar kandidat, tetapi belum tentu bagi Trump, kata seorang pakar kepada VOA.
Anthony Michael Kreis adalah Asisten Profesor Hukum di Universitas Negeri Georgia. Dia berbicara kepada VOA melalui Zoom.
“Tetapi saya tidak akan terkejut jika kita melihat Donald Trump mengambil keuntungan dari proses ini dan mencoba menggunakannya untuk mendapatkan tambahan liputan media karena dalam banyak hal, kampanye kepresidenannya pada saat ini adalah sidang di Fulton County, sidang di Washington, D.C. dan juga sidang-sidang lainnya di New York dan Florida,” ujarnya.
Pakar lain mengatakan kepada VOA dia prihatin bahwa sebagian besar pemimpin Republik telah gagal mengutuk Trump dan menjauhkan diri darinya karena tuduhan bahwa dia berusaha membatalkan hasil pemilu 2020.
Larry Sabato adalah analis politik veteran di University of Virgina. Dia berbicara kepada VOA melalui Zoom. “Dan jika Partai Republik membebani negara dengan Donald Trump sebagai calon mereka, maka apapun bisa terjadi. Terutama karena Partai Demokrat akan memiliki seorang petahana berusia 82 tahun atau hampir 82 tahun yang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua –saya berharap dia hidup sampai 100 tahun.”
Sebagian warga Amerika mengatakan usia menjadi keprihatinan terutama dengan kedua kandidat terdepan—Biden berusia 80 tahun dan Trump berusia 77 tahun.
Trump berusaha untuk menunda sidang sampai setelah pemilu 2024, tetapi sejumlah ahli mengatakan bahwa pemilih akan lebih baik untuk mengetahui apakah dia dinyatakan tidak bersalah atau bersalah, terutama atas tuduhan terkait dengan upaya menghentikan alih kekuasaan secara damai untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika. [lt/jm]
Forum