Tautan-tautan Akses

Trump Kritik Misi NASA ke Bulan Setelah Sebelumnya Beri Dukungan


ARSIP – Administrator NASA, Jim Bridenstine, berbicara kepada para karyawan tentang kemajuan badan tersebut terkait misi astronot kembali ke bulan dan ke planet Mars dalam sebuah acara yang disiarkan televisi, Senin, 11 Maret 2019 (foto: Aubrey Gemignani/NASA via AP)
ARSIP – Administrator NASA, Jim Bridenstine, berbicara kepada para karyawan tentang kemajuan badan tersebut terkait misi astronot kembali ke bulan dan ke planet Mars dalam sebuah acara yang disiarkan televisi, Senin, 11 Maret 2019 (foto: Aubrey Gemignani/NASA via AP)

Presiden AS, Donald Trump hari Jumat mengritik NASA untuk kembali mengirimkan astronot=astronot ke bulan menjelang tahun 2024 dan mendesak badan antariksa itu sebaliknya untuk fokus pada inisiatif “yang jauh lebih besar” seperti mencapai planet Mars, yang melemahkan dukungan sebelumnya atas insiatif ke bulan.

“Untuk semua dana yang kita habiskan, NASA tidak harusnya berbica tentang misi kembali ke bulan. Kita telah melakukannya 50 tahun yang lalu,” ujar Presiden lewat cuitannya di Twitter. “mereka harus fokus pada hal-hal yang jauh lebih besar yang mampu kita lakukan, termasuk Mars (dimana bulan juga menjadi bagiannya), Pertahanan, dan Ilmu Pengetahuan!”

Pernyataan Trump, yang dikeluarkan dari Air Force One saat ia kembali dari Eropa, tampak bertentangan dengan dorongan yang dikeluarkan pemerintahnya baru-baru ini untuk mengembalikan manusia ke permukaan bulan menjelang tahun 2024 “dengan cara apapun yang diperlukan,” lima tahun lebih awal dari tujuan sebelumnya di tahun 2028.

Pos pengamatan angkasa luar

NASA berencana untuk membangun pos pengamatan di angkasa luar di orbit bulan yang dapat berkomunikasi dengan astronot di permukaan bulan menjelang tahun 2024, sebagian dari inisiatif yang lebih luas untuk memanfaatkan bulan sebagai pos sementara sebelum pada akhirnya menjelajahi Mars.

Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengatakan Trump sekedar menegaskan rencana antariksa NASA.

“Sebagaimana yang dikatakan @POTUS, @NASA memanfaatkan bulan sebelum akhirnya mengirimkan manusia ke planet Mars!” ujarnya hari Jumat dalam sebuah tweet ang merujuk pada presiden Amerika Serikat.

Jadwal yang dipercepat untuk mendaratkan manusia di permukaan bulan menjelang tahun 2024 mengalami masalah di awalnya saat pemerintah Trump meminta Kongres yang merasa skeptis untuk meningkatkan usulan anggaran bagi NASA sebesar $1,6 miliar sebagai “uang muka” untuk mengakomodasi tujuan yang dipercepat.

Jadwal yang dipercepat untuk pergi ke bulan adalah rekomendasi utama pada bulan Maret yang dibuat oleh Dewan Antariksa Nasional yang baru yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence.

‘Kehadiran manusia untuk jangka panjang’

Situs web NASA hari Jumat mengatakan program Artemis akan mengirimkan “wanita pertama dan pria berikutnya ke Bulan menjelang tahun 2024 dan mengembangkan rencana kehadiran manusia untuk jangka panjang di Bulan menjelang tahun 2028.” Program itu mengambil nama dari saudari kembar Apollo dan dewi bulan dalam mitologi Yunani.

Program Apollo NASA mendaratkan manusia pertama di bulan 50 tahun yang lalu pada tanggal 20 Juli.

Situs web NASA juga memberikan rincian dari rencana badan antariksa itu untuk membuat bulan menjadi batu loncatan untuk misi-misi berikutnya ke Mars dan tempat untuk menguji coba peralatan dan teknologi untuk ekspedisi-ekspidisi lainnya ke tata surya.

Perusahaan-perusahaan swasta juga bergabung dalam perlombaan untuk mencapai bulan. Pengusaha sekaligus miliarder Jeff Bezos bulan lalu memperlihatkan sebuah model wahana untuk pendaratan di bulan yang dibangun oleh perusahaan roket Blue Origin miliknya dan mempromosikan tujuan-tujuan misinya ke bulan sebagai sebuah strategi yang bertujuan untuk mewujudkan dorongan oleh pemerintah Trump untuk membangun pos pengamatan di bulan hanya dalam waktu lima tahun. [ww]

XS
SM
MD
LG