Tautan-tautan Akses

Trump: Michael Flynn Diperlakukan Tidak Adil


Paper lanterns are lit for the victims of the March 11, 2011, earthquake and tsunami disaster that killed thousands and led to the worst nuclear accident since Chernobyl, in Tokyo, Japan.
Paper lanterns are lit for the victims of the March 11, 2011, earthquake and tsunami disaster that killed thousands and led to the worst nuclear accident since Chernobyl, in Tokyo, Japan.

Presiden Donald Trump menunjukkan rasa simpati pada mantan penasihat keamanan nasionalnya Michael Flynn, dengan mengatakan Flynn telah diperlakukan tidak adil oleh tim penyelidik yang menyelidiki pengaruh Rusia dalam pemilu presiden tahun 2016.

Flynn hari Jumat (1/12) mengaku bersalah pada FBI Januari lalu tentang kontak-kontaknya dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika, Sergey Kilsyak. Pembicaraan itu terjadi beberapa minggu sebelum pelantikan Trump.

Presiden membandingkan kebohongan Flynn pada FBI dengan komentar yang disampaikan pesaingnya dalam pemilu – Hillary Clinton – ketika ditanya oleh tim penyelidik federal tentang email-emailnya.

“Hillary Clinton berkali-kali berbohong pada FBI. Tidak ada apapun yang terjadi terhadapnya. Flynn berbohong dan mereka menghancurkan hidupnya. Saya kira ini memalukan,” ujar Trump hari Senin (4/12) ketika ia meninggalkan Gedung Putih untuk melawat ke Utah.

Presiden Trump juga mencatat Clinton tidak berada di bawah sumpah ketika berbicara dengan FBI, sementara Flynn disumpah.

Mantan direktur FBI James Comey pada Juli 2016 memberi kesaksian bahwa Clinton tidak berbohong pada agen-agen FBI yang menyelidikinya karena menggunakan server email pribadi sebagai menteri luar negeri.

“Kami tidak memiliki landasan untuk menyimpulkan bahwa ia berbohong pada FBI,” ujar Comey kepada Komite Pengawas DPR dalam sidang dengar pendapat terbuka.

“Saya merasa tidak enak pada Jenderal Flynn. Sangat tidak enak,” ujar Trump kepada wartawan. “Ia memiliki kehidupan yang sangat baik dan saya merasa sangat tidak enak,” tukasnya.

Pernyataan Trump itu disampaikannya ketika para ahli hukum dan tim penyidik membahas cuitannya di Twitter akhir pekan lalu.

Trump memasang cuitan bahwa “ia terpaksa memecat Jenderal Flynn karena ia berbohong kepada Wakil Presiden dan FBI. Flynn telah mengaku bersalah atas kebohongan itu. Tindakan yang dilakukan menjelang transisi itu memalukan. Tidak ada yang perlu disembunyikan!”

Cuitan itu menunjukkan bahwa presiden tahu ketika ia memecat Flynn pada 13 Februari lalu – setelah menjadi penasihat keamanan nasional selama kurang dari satu bulan – bahwa mantan direktur Defense Intelligence Agency itu telah berbohong pada FBI ketika agen-agen FBI menginterogasinya beberapa pekan sebelumnya.

Kuasa hukum pribadi Trump John Down mengatakan kepada situs berita Axios bahwa ia yang menyusun cuitan itu. Dowd menyebut itu sebagai “kesalahan saya” dan mengatakan ia telah merancang hal itu dan memberikannya kepada direktur sosial media Gedung Putih Dan Scavino yang kemudian memasangnya di akun @realdonaldtrump.

Cuitan itu memicu sorotan tajam tentang apakah presiden tahu ketika ia memecat Flynn bahwa pembantunya itu telah berbohong pada FBI, hal ini mendukung argumen bahwa Trump menghambat penegakan keadilan ketika ia minta direktur FBI James Comey untuk mengakhiri penyelidikan terhadap Flynn dan ketika Comey tidak mematuhi permintaan itu, kemudian memecat Comey. [em/jm]

XS
SM
MD
LG