Presiden Amerika Donald Trump telah memecat kepala Dinas Penyidikan Federal (FBI) James Comey dari jabatannya, karena ia tidak lagi bisa memimpin badan itu dengan efektif.
“Adalah sangat penting kita mencari pemimpin baru untuk mengepalai FBI, sehingga kita bisa memulihkan kepercayaan publik akan fungsi FBI sebagai pelaksana hukum yang vital,” kata Trump dalam surat yang ditujukan kepada Comey dan dirilis hari Selasa (9/5) sore oleh Gedung Putih.
Pencarian pengganti Comey akan “segera dimulai,” kata Gedung Putih.
Juru bicara Gedung Purtih Sean Spicer mengatakan pada wartawan bahwa “presiden telah menerima rekomendasi dari Jaksa Agung dan wakil Jaksa Agung tentang pemecatan kepala FBI.” Direktur FBI biasanya ditunjuk untuk masa jabatan 10 tahun, tapi Comey, yang berusia 56 tahun, baru memegang jabatan itu empat tahun.
Hari Selasa, FBI memberi tahu Kongres bahwa Comey telah membesar-besarkan hasil penyelidikan tentang email-email calon presiden Hillary Clinton, ketika memberikan kesaksiannya minggu lalu. Kata FBI, Comey secara keliru mengatakan pada komisi penyelidik Kongres bahwa pembantu Clinton, Huma Abedin telah mengirim “ratusan ribu” email yang dikirim Clinton antara tahun 2009 dan 2013 kepada suaminya, anggota Kongres Anthony Weiner. Tapi jumlah email yang sebenarnya jauh di bawah angka yang disebut Comey itu, kata para pejabat.
Comey memainkan peran penting dalam pemilihan presiden taun lalu, di mana Clinton dikalahkan oleh Trump. Bulan Juli tahun lalu, Comey mengatakan Hillary Clinton “sangat ceroboh” dalam menangani email-emailnya yang menyangkut masalah keamanan nasional, ketika ia masih menjadi menteri luar negeri, tapi, tambah Comey, FBI tidak akan menuntut Clinton untuk itu.
Tapi tiga bulan kemudian, menjelang pemilihan presiden, Comey mengatakan ia membuka kembali penyelidikan tentang email-email Clinton itu setelah menemukan banyak email itu dalam komputer Weiner.
Hillary Clinton menyalahkan Comey atas kekalahannya dalam pemilihan presiden November lalu. [ii]