Tautan-tautan Akses

Trump Peringatkan Presiden Iran “Jangan Pernah Ancam Amerika”


Presiden Donald Trump di Ruang Kabinet, Gedung Putih, Washington. D.C., 18 Juli 2018. (Foto: dok).
Presiden Donald Trump di Ruang Kabinet, Gedung Putih, Washington. D.C., 18 Juli 2018. (Foto: dok).

Gedung Putih mengatakan tweet ancaman Presiden Donald Trump menunjukkan ia tidak akan mentolerir retorika ancaman dari Iran, sambil mengklaim pemimpin AS itu tidak meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan bahwa "kalau ada yang melakukan provokasi, Iranlah pelakunya’. Sanders hari Senin (23/7) mengatakan Trump sangat jelas mengenai apa yang tidak diinginkannya terjadi.

Sebelumnya, Presiden Amerika Donald Trump memperingatkan Presiden Iran Hassan Rouhani agar “tidak pernah mengancam Amerika Serikat,” dalam cuitannya di Twitter yang disiarkan tidak lama setelah Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo memberikan pidato yang mengkritik para pemimpin Iran.

“Kepada Presiden Iran Rouhani: SAMA SEKALI JANGAN PERNAH MENGANCAM AMERIKA SERIKAT LAGI ATAU ANDA AKAN MENDERITA KONSEKUENSI SEPERTI YANG PERNAH DIALAMI OLEH HANYA SEGELINTIR PIHAK SEBELUMNYA DALAM SEJARAH. KAMI BUKAN LAGI NEGARA YANG AKAN TINGGAL DIAM DENGAN KATA-KATA GILA ANDA YANG MENGUNDANG KEKERAAN DAN KEMATIAN. WASPADALAH!”

Demikian cuitan di Twitter Minggu malam.

Sanders menolak mengatakan apakah Trump berkonsultasi sebelumnya dengan para pembantu keamanan nasional, sebelum memasang tweetnya yang berhuruf besar semua Minggu malam.

Trump tampaknya menanggapi laporan sebelumnya pada hari Minggu (22/7) yang mengutip cuitan Rouhani yang memperingatkan Trump, yang berbunyi, “jangan bermain dengan ekor singa, karena itu hanya akan menyebabkan penyesalan.”

“Amerika harus memahami dengan baik bahwa perdamaian dengan Iran adalah ibu dari semua perdamaian dan perang dengan Iran adalah ibu dari semua perang,” tambah Rouhani dalam cuitan itu.

Pompeo mengatakan kepada hadirin di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di California bahwa pemerintah di Iran telah menjadi mimpi buruk bagi rakyat Iran.

Diplomat tertinggi Amerika itu mengatakan, Amerika Serikat tidak takut untuk menekan pemerintah Iran pada tingkat tertinggi sementara dia mendesak semua sekutu Amerika untuk bergabung dalam menekan pemerintah. Iran secara finansial.

Dia mengatakan pemerinthan Trump tidak akan tinggal diam terhadap apa yang disebutnya sejumlah kejahatan dan pelanggaran pemerintah Iran, termasuk kleptokrasi, dan Pompeo mengatakan mereka yang berada di pucuk pimpinan telah mencuri dan memboroskan kekayaan rakyat untuk terorisme serta hasrat untuk menyebarkan revolusi Islam ke negara-negara lain. [lt]

XS
SM
MD
LG