Kantor berita Reuters melaporkan Presiden AS Donald Trump mengatakan, Sabtu (16/8), ia sedang mempertimbangkan memberikan pengampunan untuk Edward Snowden, mantan analis sistem Badan Keamanan Nasional AS (National Security Agency/NSA) yang sekarang tinggal di Rusia. Snowden pernah mengguncang komunitas intelijen AS pada 2013 dengan memberikan bocoran sejumlah rahasia.
Komentar Trump tersebut disampaikan pada New York Post pada minggu ini. Ia mengatakan tentang Snowden bahwa "ada banyak orang yang berpikir bahwa dia tidak diperlakukan dengan adil" oleh penegak hukum AS.
Pihak berwenang AS selama bertahun-tahun menginginkan Snowden kembali ke Amerika Serikat untuk menghadapi pengadilan pidana atas tuduhan spionase yang diajukan pada tahun 2013.
Snowden melarikan diri dari Amerika Serikat dan diberikan suaka di Rusia setelah dia membocorkan banyak rahasia pada tahun 2013 kepada media. Ia mengungkapkan rahasia NSA.
Sikap lunak Trump tersebut berbanding terbalik dengan komentar sebelumnya. Tak lama setelah Snowden memberikan bocoran informasi, Trump menyebutnya sebagai” mata-mata yang harus dieksekusi."
"Saya akan mulai melihatnya," kata Trump kepada wartawan tentang kemungkinan pengampunan pada konferensi pers di klub golf Bedminster, New Jersey.
Komunitas Intelijen Amerika khawatir dengan rencana Trump. Menurut mereka, pengampunan Snowden berpotensi membuka semua rahasia mereka.
Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan pada September lalu terhadap Snowden, dengan alasan memoarnya yang baru-baru ini diterbitkan melanggar perjanjian kerahasiaan.
Departemen Kehakiman mengatakan Snowden menerbitkan buku itu tanpa mengirimkannya ke badan intelijen untuk ditinjau, menambahkan bahwa pidato yang diberikan oleh Snowden juga melanggar perjanjian kerahasiaan.
Penggunaan kekuasaan grasi eksekutif oleh Trump, termasuk pengampunan, sering kali menguntungkan sekutu dan tokoh politik yang memiliki hubungan baik dengannya.
Trump sebelumnya telah meringankan hukuman teman lama dan penasihatnya Roger Stone. Ia dibebaskan dari penjara setelah dihukum karena berbohong di bawah sumpah kepada anggota parlemen yang menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016. [ah]