Presiden Amerika Donald Trump mencuit hari Senin (5/3) bahwa rencananya mengenakan tarif tinggi atas baja dan aluminium impor hanya akan dicabut kalau persetujuan perdagangan “baru dan adil” dengan Kanada dan Meksiko dicapai.
Ketiga negara saat ini sedang merundingkan Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika Utara yang baru.
Disamping menyebut tarif baja dan aluminium, Trump lebih jauh mengatakan bahwa dalam persetujuan baru, Kanada “harus memperlakukan petani kita dengan lebih baik” dan Meksiko harus berbuat lebih banyak untuk menghambat narkoba masuk ke Amerika Serikat.
Kanada adalah mitra dagang terbesar Amerika dan tahun lalu mengekspor $7,2 milyar aluminium dan $4,3 milyar baja ke Amerika Serikat.
Baca juga: AS: Tak Ada Negara yang Bebas Tarif Impor Baru
Tarif impor Amerika itu dikenakan terhadap negara-negara sekutu lain Amerika – Inggris, Jerman, Korea Selatan, Turki dan Jepang. Tetapi China, produsen baja terbesar di dunia, hanya mengekspor 2 persen bajanya ke Amerika Serikat dan akan kurang dirugikan.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengatakan hari Minggu bahwa Trump tidak berencana mengecualikan negara manapun dari kenaikan tarifnya.
Navarro mengatakan kepada CNN bahwa rincian terakhir tarif 25 persen Trump atas baja impor dan tarif 10 persen atas aluminium impor akan dirampungkan nanti pekan ini atau paling lambat awal pekan depan.
Tarif impor baru Trump atas logam penting itu telah mendatangkan kecaman luas dari para anggota Republik yang berkiblat business di Kongres Amerika, serta Kanada dan Uni Eropa. Tetapi Navarro mengatakan tarif impor itu dibutuhkan untuk “melindungi kepentingan keamanan nasional dan keamanan ekonomi pada umumnya.” [gp]